Umat Katolik Stasi St. Yosep bangun pagar Gereja

Wakil Ketua Stasi Gereja Katolik Santo Yosep Samabusa, Paroki Kristus Raja Nabire, Petrus Pali (Kaos merah) ketika berkisa tentang pekerjaan pagar Gereja, Jumat, Jumat (17/05/2024) – Bumiofinavandu.

“Umat Katolik Stasi Santo Yosep Samabusa membangun Pagar Gereja Secara swadaya”

TERIKNYA Matahari siang itu tak menyurutkan semangat umat Katolik Stasi Santo Yosep Samabusa, Paroki Kristus Raja Nabire. Mereka dengan semangat militansi Katoliknya bekerja. (Jumat, 17/05/2023).

Bacaan Lainnya

Ada yang sedang mencetak batako, ada yang mengaduk campuran seman, ada yang memasang batu serta ada yang memasang tiang.

Ya, semangat gotong  royong itu dalam rangka pembangunan pagar di gereja tersebut.

Sedang keasikan bekerja, mereka (umat) gereja itu dikagetkan dengan sebuah mobil pick up biru yang sedang mendekat. Beberapa pekerja menghentikan pekerjaannya sambil memantau siapa yang datang.

Para penumpang pick up itu kemudian turun dan mendekat ke arah umat-umat itu. Penumpang pick up itu terdiri dari beberapa pemuda Katolik, lalu menyapa mereka.  Ada Petrus Gobai, dan lainnya.

Petrus dan kawan-kawannya lalu menceritakan maksud dan tujuan kedatangan nya. Yaitu sedang memberikan tahukan satu kegiatan yang akan digelar pada akhir Mei mendatang.

“Bapak – bapak, kami kesini untuk menyampaikan brosur ini (sembari memberikan kepada seorang Bapak). Ini kegiatan Pemuda Katolik di Nabire, yaitu Ziarah ke Gua Maria di lagari tanggal 30 nanti. Kalau ada pemuda yang berniat ikut silahkan mendaftar melalui nomor yang ada di situ,” kata Petrus.

“Kemudian kami juga minta izin kalau nanti peserta ziarah lewat di wilayah ini, kami diberi kesempatan untuk beristirahat sejenak di halaman gereja sebelum melanjutkan perjalanan,” sambung Petrus.

Seorang bapak kemudian menyambut baik penyampaian tersebut. Ia pun memberi kesempatan jika para peziarah hendak beristirahat. Bapak itu tak lain adalah Wakil Ketua Stasi Gereja Katolik Santo Yosep, Petrus Pali.

“Terima kasih. Kami mempersilahkan kalau memang niatnya seperti itu,” jawab Petrus Pali.

Percakapan kemudian berpindah ke seputar kegiatan umat. Bahwa mereka sedang melakukan –pekerjaan pembangunan pakar.

Kebetulan, salah satu sisi pagar dari gereja belum kelar. Dimana luasnya mencapai satu hektar. Dari depan, sisi kanan kiri sudah dipagari dan tersisah hanya bagian belakang. Sehingga umat secara swadaya dan bergotong royong hendak menyelesaikan.

Dalam suasana keakraban, Petrus Pali menjelaskan bahwa umatnya begitu antusias mengerjakan sisah pagar yang ada. Ada yang menyambangkan semen, ada yang menyumbangkan kayu, ada yang menyumbangkan pasir, ada pula yang menyumbangkan peralatan kerja.

Lalu mereka bersepakat dikerjakan setiap hari Jumat dan Sabtu setelah terkumpul bahan. Jika kehabisan bahan, mereka harus berhenti sejenak sembari kembali mengumpulkan bahan.

“Kami kerja hanya Jumat Sabtu, kalau habis bahan kami harus tunggu lagi untuk kumpul material,” terang Pali.

Begitulah kisa umat Katolik Stasi Santo Petrus Samabusa. Petrus Gobai dan krunya kemudian meminta pamit untuk melanjutkan perjalanan, setelah mendengar kisah umat Stasi tersebut.[*]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Bumiofinavandu.com”, caranya klik link https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Jangan lupa install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

PHP Dev Cloud Hosting

Pos terkait