Puluhan masyarakat pesisir geruduk Kantor Kesbangpol Nabire, ini penjelasan Ketua Pansel

Ketua Pansel MRP PT, Piter Erari didampingi Kepala Kesbangpol Nabire, Akon Yawan saat menemui perwakilan masyarakat senam suku di Jalan Pepera Nabire, Kamis (25/05/2023) – Bumiofinavandu.

Nabire, Bumiofinavandu – Puluhan masyarakat adat dari enam Suku Pesisir Nabire, menggeruduk Kantor Kesbangpol Kabupaten Nabire di Jalan Pepera sekira pukul 21.00 WP malam, pada  Kamis (25/05/2023).

Kedatangan puluhan masyarakat tersebut guna mempertanyakan hasil pleno tim panitia seleksi Majelis Rakyat Papua (MRP) tingkat Kabupaten hal ihwal hasil pleno yang barusan digelar.

Bacaan Lainnya

Masyarakat yang sebelumnya sedang menunggu hasil pleno, langsung mendekat tim pansel yang baru saja keluar dari Kantor itu.

Ketua panitia seleksi (pansel), Piter Erari ditemani Kepala Kesbangpol, Akon Yawan langsung menemui perwakilan masyarakat dan dikawal ketat oleh aparat kepolisian yang berjaga-jaga.

Piter Erari kemudian menjelaskan, sesuai dengan berita acara dan aduan masyarakat ke Kejaksaan Negeri Nabire maka panitia pengawas Kabupaten telah memberikan rekomendasi yang sudah dilaksanakan oleh pansel.

“Rekomendasinya ada dua yakni, pertama dilaksanakan sesuai Pergub dan jika ada yang tidak puas dengan hasil maka dipersilahkan menempuh jalur hukum. Jadi besok pagi (hari ini (26/05) pagi dilakukan pemilihan ulang,” jelas Erari.

Sekretaris Daerah (Sekda) Nabire ini, kemudian meminta kepada masyarakat untuk tidak marah dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Sebab Pansel telah di warning sehingga jika melanggar maka akan dipidana.

Erari memastikan bahwa usai pleno nantinya, nama-nama akan disampaikan kepada masyarakat sebelum dinaikkan ke pansel Provinsi.

“Kalau untuk utusan dari adat sudah tidak ada masalah, pansel tetap berpegang pada tahapan Pergub. Lalu yang harus dilakukan pemilihan ulang adalah utusan perempuan dari wilayah Timur Nabire. Ini kita ibaratkan PSU,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan masyarakat dari enam suku Robertino Hanebora mengungkapkan, persoalan yang terjadi sebuah prosedur dan melawan hukum yang dilakukan oleh panitia seleksi.

Persoalannya tahapan seleksi bakal calon anggota MRP PT sejak tahapan dan sesuai peraturan gubernur dan petunjuk teknis adalah perlu dilakukan musyawarah di tingkat Distrik dari lembaga-lembaga pengusung.

Sehingga masing-masing suku dari enam suku pesisir sudah melakukan mekanisme dan musyawarah dan mengusulkan nama-nama calon.

“Mereka sudah daftar dari enam suku termasuk aliansi perempuan dan dalam pengumuman tahap seleksi administrasi mereka tembus dalam tahapan musyawarah mufakat,” terang Hanebora.

Sedangkan khusus untuk adat lanjut Hanebora, dibagi dalam tiga wilayah yakni Nabire Timur, Nabire Barat dan Nabire Selatan. Untuk wilayah Nabire Barat, mereka yang tembut sudah melakukan musyawarah dan voting. Dalam mekanisme petunjuk teknis voting adalah satu tiga (suara saya satu dan dan dua suara untuk memilih rekan yang lain) dan untuk wilayah Barat tidak ada masalah. Sedangkan wilayah Timur juga terdapat dua nama dari hasil musyawarah, termasuk di wilayah Nabire Selatan.

Kemudian yang dipersoalkan adalah setelah mekanisme voting harus dikirim enam nama ke pansel tingkat Provinsi dari pansel Kabupaten, yakni enam perempuan enam perempuan dari unsur adat.

“Tapi di tengah jalan ada dua nama lain yang terselip. Padahal salah satu sudah jatuh di mekanisme voting (Wilayah Barat) dan satunya lagi dari unsur perempuan yang sudah mengundurkan diri namu namanya ada di berita acara pleno. Ini yang masyarakat kebenaran karena melanggar aturan, jadi kami sudah protes ke panwas provinsi dan kejaksaan,” lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Kesbangpol, paswas dan pansel agar dua nama tersebut tidak diakomodir. Kalau dipertahankan maka akan terjadi persoalan baru.

“Ini yang kami datang untuk. Kami tidak ada  masalah dengan kedua orang yang namanya terselip. Tapi mari kita ikut prosedur, kalau tidak lolos ya harus diterima,” pungkasnya.[*]

Dapatkan update berita Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Telegram. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Atau dapatkan juga di medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok) dengan nama akun Warta Bumiofi.

PHP Dev Cloud Hosting

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 Komentar