Nabire, Bumiofinavandu – Dinas Pendidikan (Disdik) Nabire, mengunjungi sekretariat Yayasan Difabel Papua di Kelurahan Kalibobo, Distrik Nabire, Papua pada Kamis (18/11/2021). kunjungan tersebut dalam rangka pemberian bantuan sembako kepada asrama-asrama di Nabire, termasuk di daerah T3. Bantuan tersebut diantaranya beras sarden, kopi, gula, teh serta telur.
Kepala Disdik Nabire, Yulianus Pasang mengatakan awalnya Disdik Nabire belum mengetahui jika ada asrama yang diperuntukan bagi kaum Difabel sehingga belum terdata di Dinas yang dipimpinnya. Namun beberapa waktu sebelumnya telah mengetahui dari pemberitaan media termasuk pernah didatangi pengurus Yayasan.
Sehingga Yayasan Difabel dalam pemberian ini hanya mendapatkan sebanyak tiga karung beras, satu karung gula, teh, kopi, ikan sarden dan empat rak telur.
“Dari situ kami baru tahu. Akhirnya, ada jatah dari asrama lain yang sengaja di kurangi dan diberikan kepada Yayasan Difabel. Jadi terpaksa kami berikan tiga beras sarden, kopi, satu karung gula, teh. Sebenarnya lebih tetapi karena Yayasan ini belum terdaftar di data kami, namun kedepannya pasti disama ratakan,” kata Pasang melalui selulernya usai kunjungan tersebut.
Selain bantuan kepada Yayasan Difabel, menurutnya, seluruh asrama pelajar dan mahasiswa mendapatkan bantuan serupa dari Dinas Pendidikan. Misalnya asrama Putri Mandiri di Jalan Merdeka, asrama YPPK Adhi Luhur, asrama Antonius, asrama Damal di Karang Mulia, dan beberapa asrama lainnya. Termasuk di daerah pelosok atau terdepan, terluar dan terpencil (T3).
Kata Dia, sumber dana berasal dari APBD yang dianggarkan sebesar Rp200 (dua ratus juta rupiah) untuk makan minum asrama pelajar dan mahasiswa.
“Jadi ini bisa dianggarkan lewat dana Otsus, tapi juga dana APBD,” tutur Pasang.
Ia menjelaskan, dana sebesar Rp200 itu penggunaannya selain pembelanjaan sembako, juga untuk biaya transportasi. Sebab bantuan harus sampai di daerah 3T seperti Wapoga, Napan, Yaur, Teluk Umar dan lainnya.
“Jadi harus carter maka ada biaya transportasinya, yang masuk semua dalam jumlah itu,” jelasnya.
Ia berharap, agar bantuan tersebut harus sampai kepada penerima yakni asrama yang diperuntukan. Sehingga dapat membantu dan meringankan beban biaya hidup.
“Saya tidak ikut langsung ke semua tempat yang diberikan. Staf yang antar sesuai pembagian tugas, tapi saya harap bantuan harus sampai ke tujuan,” ungkap Pasang.
Ketua Yayasan Difabel Papua, Maria Yeti Asri, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Dinas Pendidikan Nabire. Kiranya bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya, teruyama daman pelayanannya ke[pada Kaum Difabel.(*)