Nabire, Bumiofinavandu – Salah seorang korban PHK sepihak dari PT. Freeport Indonesia, Andi Gobai mengatakan bahwa nasib dirinya beserta 8.300 buruh dari perusahaan raksasa milik Negara itu tidak menentu.
Pasalnya semenjak di PHK, banyak diantaranya belum mendapatkan pekerjaan pengganti.
“Termasuk saya. Saya juga melihat banyak kawan-kawan sulit dapat pekerjaan, sampai ada yang ojek, ada yang nganggur,’ kata Dogai melalui pengadilan selulernya, Rabu (01/05/2024).
Menurut pria yang kesehariannya mengurus anak – anaknya ini, ia dan rekannya di PHK lantaran dinilai oleh perusahaan mendukung seorang rekannya Sudiro. Sudiro sendiri merupakan Ketua Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (PUK SP-KEP) SPSI PT Freeport Indonesia.
Dia bilang aksi mogok kerja yang dilakukan karyawan sebetulnya bukan karena Surido.
“Hanya karena itu, kami ditelantarkan karena dianggap ,mendukung beliau (Sudiro) dan sampai sekarang atau di PHK tanpa pesangon” tutur pria yang bekerja di PTFI selama 16 tahun ini.
Dijelaskan, usai di PHK seluruh akses di blokir. Mulai dari nomor rekening, BPJS Kesehatan dan seluruh hak karyawan.
Ia mengakui segala upaya sudah dilakukan. Berbagai pihak bahkan Presiden sudah dilakukan namun tidak menemui titik terang.
“Upaya yang kami lakukan sudah banyak, tapi hanya dijanjikan tanpa realisasi,” jelasnya.
Dia Pun mengucapkan selamat hari buruh internasional 1 Mei 2024. Gobai berharap, Presiden terpilih nanti bisa menyelesaikan hak karyawan PTFI yang ditelantarkan.
“Saya harap, Presiden terpilih nanti bisa menyelesaikan persoalan kami. Selamat Hari Buruh sedunia Tahun 2024,” harapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Bumiofinavandu.com”, caranya klik link https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Jangan lupa install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.