Nabire, Bumiofinavandu – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nabire, Papua, meminta kepada Pemerintan Provinsi Papua melalui Dinas teknis agar memperhatikan kembali jembatan Sanoba bawah di Nabire.
“Kami dari DPRD Nabire minta dengan hormat kepada Pemprov Papua untuk melihat dan kembali memperbaiki jembatan itu,” ujar Ketua Fraksi Nabire Bersatu, Rohedi M Cahya, kepada Bumiofi di Kantornya, Senin (13/09/2021).
Kondisi jembatan yang saat kini putus total itu menurut Rohedi, bukan hanya merupakan akses penghubung antara dua Kampung dan dua Distrik yakni Kampung Sanoba Distrik Nabire dan Kampung Waharia Distrik Teluk Kimi. Tetapi juga akses menuju Pantai Wisata Gedo di Kampung Waharia, Distrik Teluk Kimi, yang merupakan sumber Pendapatan Asli Dareah (PAD) Kabupaten Nabire.
“Ya, biar pendapatannya sedikit dari situ tidak masalah, tapi minimal ada. Selain itu masyarakat juga butuh hiburan dengan berwisata ke Pantai Gedo,” tuturnya.
Akibat putusnya jembatan, kata Rohedi, ada beberapa kejadian yaitu kecelakaan akibat pengendara tidak tau jika jembatan rusak. Sehingga semua pihak perlu melihat kondisi jembatan ini berdasarkan apa yang menjadi kepentingan dan kebutuhan rakyat.
Terpisah, Legislator Papua John NR Gobai menambahkan bahwa dirinya sudah beberapa kali meninjalu langsung ke lokasi jembatan Gedo. Sebab kata Gobai, selain sebagai jembatan penghubung dua Kampung dan jalan menuju tempat wisata Gedo, jembatan itu juga merupakan akses menuju lokasi pangkalan pendaratan ikan (PPI) Sanoba.
Jembatan ini sudah pernah dikerjakan pada Tahun 2018 lalu, namun kembali mangkrak atau tidak dilanjutkan hingga sekarang ini.
“Saya belum tau apa kendalanya sampai pekerjaan dihentikan,” kata Gobai.
Namun lanjut Dia, pihaknya sudah beberapa kali membahas dalam rapat DPR Papua. Maka Ia berjanji akan terus mengingatkan kembali dalam rapat maupun dengan Dinas terkait.
“Saya akan ingatkan kembali dalam rapat. Beberapa waktu lalu juga sudah turun komisi IV di lapangan terkait kondisi jembatan, jadi kami akan dorong lagi di APBD 2022 nanti,” pungkasnya.(*)
Bukan hanya jembatan Sanoba bawah tapi juga,dana kampung (ADD ) sampai bulan September ini belum jelas membuat 72 Desa di Nabire belum terima honor selama (9) bulan,ini akan mengganggu pelayanan publik.