Nabire, Bumiofinavandu – Kasus Covid-19 di Kabupaten Nabire meningkat beberapa hari terakhir di Nabire, Papua. Memyikapi hal tersebut, penanggungjawab tim gugus tugas covid-19 Daniel Maipon, mengatakan bahwa lonjakan terjadi akibat masih terbukanya pintu-pintu masuk baik pelabuhan laut maupun bandara serta jalur darat, serta pola hidup masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan.
Namun kata Maipon, sejak diberlakukannya PPMK di Pulau Jawa dan Bali sesuai keputusan Presiden maka masih berdampak hingga ke kabupaten Nabire.
“Tentu akan ada beberapa langkah yang segera diambil oleh Pemkab Nabire,” ujar Maipon usai menghadiri pertemuan di DPDR Nabire pada Senin (05/07/2021).
Untuk itu menurutnya, Pemkab Nabire bersama tim covid akan menggalakan vaksinasi kepada masyarakat dan sosialisasi.
“Juga masih berlaku bagi orang masuk Nabire harus menunjukkan surat bebas covid yang dibuktikan dengan surat keterangan swab ataupun raoid antigen,” tutur Maipon.
Menurut Sekda Nabire ini, dengan adanya PPKM darurat dari Pemerintah pusat maka tim tovid bersama stakeholder terkait (perhubungan, Dinkes, pelabuhan, Pelni) akan melakukan rapat koordinasi bersama Penjabat Bupati untuk membahas langkah-langkah penanganan yang akan di ambil.
Sebab walaupun belum menerima surat resmi PPKM dari Provinsi, namun antisipasi harus dilakukan.
“Kami belum dapat surat terkait PPKM dari Provinsi tapi langkah awal akan dilakukan yakni rapat koordinasi. sehingga, jika surat tiba maka menjadi acuan dalam mengambil keputusan,” tuturnya.
Lanjutnya, perilaku masyakarat menjadi salah satu penyebab berkembangnya covid-19 di Kabupaten Nabire. artinya bahwa berkembang dan tidaknya kasus tergantung dari manusianya.
Jika masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker, mengurangi kerumunan, jaga jarak, hindari salam. tentunya akan mengurangi reziko penularan.
Dan tak kalah penting adalah segera mendaftar untuk divaksin. disamping prokes menjadi hal baik dalam pembatasan penyebaran.
“Jadi yang kita butuhkan adalah kesadaran masyarakat. untuk prokes dan divaksin,” ungkapnya.
Terpisah, jubir tim gugus tugas covid-19, Dokter Frans Sayori mengatakan, data covid per Minggu (4/6) menunjukan data komulatif berjumlah 584 orang. jumlah itu terdiri dari pasien sembuh sebanyak 525 orang, dirawat 35 orang, meninggal dunia 46 orang. Selain itu, pasien dengan gejala suspek sebanyak 138 orang.
“Ini harus segera diambil langkah sebelum terlambat. kalau kami di tim selalu akan bekerja dengan berpedoman pada penatalaksanaan pengendalian covid-19 secara Nasional, revisi ke-5 secara khusus BAB III,” pungkas Dokter Sayori.(Red)