Nabire, BumiofiNavandu – Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) Nabire telah bekerjasama dengan Dokter bedah saraf dari RS DOK II Jayapura. Kerjasama ini sudah berlangsung sejak Tahun 2019 silam.
“Boleh dikata kita di Nabire sudah punya dokter bedah saraf,” ujar Direktur BLU RSUD Nabire, Dokter Andreas Pekei di Nabire. Jumat (28/05/2021).
Menurutnya, Dokter bedah saraf sudah dijadwalkan tiap bulannya akan mengunjunjungi Nabire untuk memberikan pelayanan. Baik dalam pemeriksaan maupun untuk keperluan operasi. Nantinya, jika dalam pemeriksaan saraf dan perlu operasi maka akan ditangani oleh dokter beda saraf.
Ia menjelaskan, di Papua hanya ada di dua tempat yakni RS Nabire dan RS Dok II Jayapura dan hanya dapat melakukan pelayanan di dua RS tersebut.
“Kita di Nabire sudah ada dokter saraf, maka dia akan berkolaborasi dengan dokter saraf yang artinya untuk kebutuhan operasi. Dan hingga saat ini, sudah ada 12 kasus yang ditangani oleh Dokter bedah saraf di RS Nabire,” tuturnya.
Ia menjelaskan, salah satu kasus yang sedang ditangani saat ini adalah Hydrocephalus (Hydro=air, Cephalus=otak). Yang merupakan merupakan kelainan penumpukan cairan di dalam otak akibat tersumbatnya aliran normal cairan otak.
Jika cairan terus menumpuk maka otak akan tertekan sehingga dapat berakibat buruk bagi penderitanya.
Penanganannya adalah dengan cara melakukan pemasangan selang otak ke perut untuk mengalirkan penumpukan air dalam otak tersebut. Operasi ini dilakukan oleh seorang dokter ahli bedah saraf (operasi otak)
“Ini sedang ditangani saat ini karena dokternya ada di Nabire,” jelasnya.
Terpisah, anggota DPRD Nabire Rohedi M Cahya menambahkan, perlunya RS Nabire memiliki dokter-dokter spesialis yang cukup untuk memenuhi pelayanan.
Maka sudah saatnya Pemkab Nabire memikirkan untuk bagaimana caranya agar menyekolahkan dokter-dokter yang ada. Atau mendorong minat dan bakat siswa-siswa setamat SMA untuk melanjutkan ke Fakultas kedokteran.
“Memang ini masalah serius, dokter spesialis harus banyak. Kami harap kedepannya ada alasan untuk penambahan dokter di Nabire,” tambah Rohedi.(Red)