Nabire, Bumiofinavandu – Solidaritas mahasiswa di Nabire, Papua, melakukan aksi unjuk rasa di daerah ini, sejak Kamis pagi (31/03/2022).
Beberapa poin utama sebelum aksi beredar di berbagai media sosial melalui selebaran. Yakni menolak rencana pemekaran DOB, Tolak Otsus Jilid II, serta membebaskan Victor Yeimo tanpa syarat, dan Segera Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua.
Pantauan Bumiofi di lapangan, massa berkumpul di beberapa titik. Seperti dari arah barat titik kumpul di perempatan Hotel Jepara Indah II (pertigaan ke arah Topo dan Wanggar). Ada juga titik kumpul di Kelurahan Kalibobo, Kelurahan Siriwini (depan RS Nabire) serta Pasar Karang Tumaritis.
Ratusan massa tersebut dikawal ketat oleh aparat TNI dan Polri. Masa juga berencana akan bergerak menuju Kantor DPRD Nabire untuk menyampaikan aspirasi.
Himbauan Kapolres Nabire
Menanggapi rencana aksi mahasiswa yang diedarkan melalui selebaran, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya, S.I.K, SH, MH, telah mengeluarkan himbauan dan penolakan terhadap rencana aksi.
Seruan ini beredar sejak (28-03-) dengan nama penanggung jawab BEM Uswim, BEM Akper, BEM UPP PGSD Uncen, BEM STT Walter Pos, BEM STAK, BEM Stikes, BEM STIMIK, BEM STT Yusuf Makai.
Bahkan sebelumnya, telah TNI dan Polri melaksanakan apel gabungan dalam rangka memelihara Kamtibmas. Apel tersebut dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi aspirasi bahkan unjuk rasa Masyarakat terkait pro kontra usulan Daerah.
Apel yang berlangsung di Taman Gizi Kel. Oyehe ini, telah dilaksanakan pada Jumat (18/3/2022) pagi.
Semkentara isi himbauan Kapolres sebagai berikut;
Polres Nabire—Papua, Humas Polri, menolak tegas penyampaian aspirasi aksi jalanan/pengumpulan massa pada 31 Maret 2022.
- Bahwa Polres Nabire tidak pernah mengizinkan kegiatan aksi tersebut, Menimbang saat ini masih masa pandemi covid-19.
- Kegiatan tersebut akan banyak menimbulkan kerugian seperti;
a). Masyarakat lain akan terganggu melaksanakan aktivitas sehari-hari akibat aksi tersebut
b). Terjadi kemacetan sehingga mengganggu masyarakat lain sebagai pengguna jalan
c). Kegiatan yang dilakukan dapat disusupi oleh kelompok kelompok tertentu dengan misi/Agenda tertentu. - Jangan mau dihasut/dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentingan kelompok tertentu yang memiliki agenda-agenda lain
- Sampaikan Aspirasi Secara Keterwakilan sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya
Imbas dari aksi
Akibat dari aksi tersebut, Kota Nabire terlihat tegang. Masyarakat banyak yang keluar rumah, bahkan jalanan tidak terlalu ramai seperti biasanya. Beberapa toko dan kios terlihat ditutup.
Sementara beberapa sekolah tidak melakukan aktifitas belajar mengajar. Parahnya lagi, terdapat orang tua yang tidak mengizinkan anaknya ke Sekolah karena takut.
“Saya tidak izinkan anak ke Sekolah, takut ada demo katannya,” kata sumber yang tidak ingin namanya disebut.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang maupun massa aksi. Namun aksi masih berjalan dengan aman terkendali dibawah pengawalan aparat. Masa juga belum membubarkan diri lantaran hendap ke Kantor DPRD Nabire.(*)
19 Komentar