Caption : Foto bersama anggota FKUB dan Kapolres Nabire di aula Gereja Sion, Selasa (21/09/2021). – Bumiofinavandu/Dok Res Nabire.
Nabire, Bumiofinavandu – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nabire melaksanakan doa bersama dalam memperingati hari perdamaian Nasional (International Day Of Peace) pada Selasa, (21/09/21).
Pelaksanaan doa bersama dilaksanakan di aula Gereja Sion, Karang Tumaritis, Kabupaten Nabire, Papua. Dihadiri oleh Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya, SIK, SH, Kepala Kantor kementrian Agama, diwakiki Kasubag TU Robert Wopairi, S.Th, Kepala Kesbangpol diwakili Kabid Hubungan Legislatif Kesbangpol Nabire Daniel F. Sawaki, S. Sos, Ketua FKUB Nabire Pdt. Junus Mbaubedari, S.Th, Anggota FKUB Nabire dan perwakilan masing-masing tokoh Agama se-Kabupaten Nabire.
Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, ini kegiatan sangatlah positif untuk memaknai “Kata Perdamaian”, Satu kata yang bermakna positif. Maka Ia berharap agar perlu masing-masing orang membangun perdamaian dalam diri sendiri, keluarga, lingkungan, utamanya di wilayah Kabupaten Nabire.
Hari International Day Of Peace, merupakan momentum tepat untuk menjaga budaya damai di kabupaten Nabire. Sehingga Kapolres mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersatu kembali, demi Nabire yang aman, damai dan sejahtera pasca pesta demokrasi beberapa waktu lalu.
“Kerukunan yang telah kita bangun harus tetap dijaga dan bersinergi dan bekerjasama untuk menjaga kamtibmas di wilayah hukum kabupaten nabire,” ungkapnya.
Lanjutnya, Kepolisian melalui Polres Nabire tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa sinergitas dari seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kedamaian di Kabupaten Nabire.
“Keamanan itu milik kita bersama, maka kita semua wajib menjaganya,” Kapolres I Ketut.
Sementara Ketua FKUB Kabupaten Nabire, Pendeta Yunus Mbaubedari, S.Th, mengungkapkan, peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan pemimpin Negara dan pimpinan organisasi tingkat dunia, agar lebih proaktif dan memperkuat persatuan dalam menjaga keamanan dan ketertiban dunia. Sehingga perlu mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan umat manusia.
“Perdamaian, keselamatan dan kesejahteraan umat manusia harus diutakaman,” pungkasnya.(*)