Nabire, Bumiofinavandu – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Nabire, menggelar pembinaan Desa sadar kerukunan di Kampung Bumi Mulia SP 1 Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire, Papua.
Hal tersebut guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama, dimulai dari tingat desa hingga Kabupaten. Gelar Desa sadar Kerukunan berlangsung Selasa, (07/09/20210 di aula Pura Puja Dewata SP 1 Bumi Raya, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua.
Pembinaan desa sadar kerukunan ini diikuti oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan, dan pemuda kampung bumi raya dan sekitarnya yang ada di se-Distrik Nabire Barat.
Ketua FKUB Nabire, pendeta Junus Mbaubedari S.th pada kesempatan itu mengatakan, latar belakang dari kegiatan pembinaan desa sadar kerukunan ini adalah sering terjadinya konflik dindonesia, sering dipicu oleh keegoisan mempertahankan pemikirannya yang tidak lagi mendasari diri pada ajaran agama, baik antar kelompok, agama dan sebagainya.
Oleh karena itu mengacu dari realita ini, FKUB Nabire merasa perlu untuk membangun komunikasi dan kebersamaan antar umat beragama, yang didalamnya terdapat hubungan baik antar tokoh lintas agama, dan juga tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, serta tokoh pemuda, sehingga dengan keharmonisan ini dapat terbangun saling menghormati, saling pengertian yang dimulai dari tingkat kampung.
“Sering kali kalau konflik keagamaan yang terjadi baik di indonesia secara umum ataupun di tempat tempat lain secara khusus, itu sering dipicu adanya sikap sikap tertutup dari pada setiap orang, sehingga yang terjadi adalah masing masing mempertahankan diri, baik antar kelompok, agama, dan sebagainya, untuk mendapat dukungan dan bisa menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan, sehingga dilandasi oleh dasar itu maka FKUB perlu membangun kebersamaan, kemudian menciptakan hubungan yang baik antar tokoh tokoh lintas agama dan umatnya, tapi juga bersama dengan seluruh pimpinan pimpinan disekitar kita, baik adat, masyarakat, perempuan, pemuda dan lain sebagainya, sehingga dapat menciptakan keharmonisan dan toleransi diantara umat beragama dengan melibatkan semua pihak yang ada di sekitar kita,” Kata pendeta Mbaubedari menjelaskan.
Sementara itu, mewakili Pemerintah Kabupaten Nabire, Asisten Dua Setda Tayip Safiudin yang turut hadir pada kesempatan itu mengemukakan, kegiatan pembinaan desa sadar kerukunan yang digelar oleh FKUB Nabire ini. Sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, dikarenakan problematika kehidupan keagamaan yang semakin kompleks, dengan adanya keterbukaan informasi serta kemajuan dan perkembangan teknologi, sehingga agama bisa menjadi benteng untuk membendung segala bentuk radikalisme dan konflik yang terjadi.
“Kegiatan pembinaan desa sadar kerukunan sangat penting bagi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, dikarenakan problematika kehidupan keagamaan yang semakin kompleks, dengan adanya keterbukaan informasi, serta kemajuan dan perkembangan teknologi, oleh karena itu kerukunan yang esensial dan fungsional, harus dibangun dan dipelihara secara sadar dan terarah oleh semua pihak, agar tidak mudah meleleh karena sengatan panasnya politik, dan ekonomi atau menjadi lapuk karena, terpaan badai moral dan budaya yang bertentangan nilai nilai ajaran agama pungkasnya,” tambahnya.
Kegiatan pembinaan desa sadar kerukunan ini merupakan program kerja forum kerukunan umat beragama, dan dengan program ini diharapkan dapat menjadi motivasi berbagai elemen masyarakat, dan pemerintah kabupaten nabire, agar bersinergi dan berkolaborasi dalam menciptakan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Nabire.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan deklarasi kerukunan oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan, dan pemuda kampung bumi raya dan sekitarnya yang ada di Distrik Nabire Barat.(*)
7 Komentar