Sekretaris Bappeda Nabire, Yunus Erari di ruag kerjanya – BumiofiNavandu.
Nabire, BumiofiNavandu – Kepala Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire, Papua, berencana untuk mengalihfungsihkan bangunan pasar di Kampung Kaladiri. Pasalnya, semenjak di bangun pasar itu hingga sudah lebih dari 10 tahun ini, tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Namun, rencana tersebut belum sampai ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Sekretaris Bapeda Nabire, Yunus Erari mengakui jika pasar itu tidak difungsihkan walaupun pembangunannya sudah sangat lama. Namun ia mengakuh belum mendapat laporan tentang rencana ahlifungsi.
“Benar, pasar itu tidak digunakan. Tapi kalau terkait rencana dari Distrik Wanggar, saya belum dapat laporannya,” ujar Sekretaris Bappeda Nabire. Yunus Erari. Kamis (17/06/2021).
Namun menurutnya, perlu diupayahkan untuk kembali agar bangunannya difungsihkan sebagaimana peruntukannya. Artinya, penambahan beberapa bangunan lain seperti kios atau konter yang mengelilingi bangunan pasar.
Dengan demikian, dapat menarik minat pedagang dan pembeli untuk beraktifitas di sana. maka perlu ada upaya perubahan.
“Kalau hanya berharap jualan sayuran maka tentu penjualnya tidak betah berjualan apalagi sepih. Tapi kalau hanya ada istilahnya aksesoris maka pasti ramai pengunjungnya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, bukan saja bangunan pasar Kaladiri yang tidak berfungsi, tetapi ada pasar lain yakni di Distrik Makimi yang bernasip sama.
Yunus menyanyangkan kondisi tersebut. sebab menurutnya, harus ada perencanaan yang matang sebelum dilakukan pembangunan. Butuh tempat yang strategis, ataukah sebelumnya tempat itu sudah pernah ada aktifitas pasar sebelum ada pembangunannya. Sehingga apa yang dibangun bisa bermanfaat, tapi jika hanya ingin membangun tanpa rencana yang matang maka hasilnya akan sepertti itu.
“Jadi sekali lagi kami belum dapat laporan, baik dari Distrik maupun dinas perdanganan sebagai OPD yang mengatur tentang pembangunan pasar,” jelasnya.
Kata Erari, tidak strategis pasar itu dialihfungsikan untuk pasar daging. Sebab peternakan misalnya sapi, tersebar hampir di wilayah timur dan Barat Nabire, maka tentunya jauh dari wilayah kota. sedangkan untuk alun-alun bisa saja, namun perlu koordinasi dengan penentu kebijakan dan OPD terkait.
Yunus, menyarankan kepada Dinas perdagangan berkoordinasi bersama Distrik Wanggar untuk berkoordinasi agar mencari jalan keluar sehingga bangunan tersebut dapat difungsihkan.
“Tapi kalau bisa harus difungsihkan kembali. sebab kedepannya nanti ada Bandara, lalu selain Distrik Wanggar, ada juga Distrik Yaro dan Yaur disana. Sehingga kalau difungsihkan maka bisa menjadi pusat perekonomian di wilayah Barat Nabire,” Saran Erari.
Kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Nabire, Fatmawati mengatakan, pasar tersebut diberikan kewenangannya oleh Pemkab Nabire kepada Distrik dan Kampung di wilayah tersebut untuk dikelolah. Sehingga menjada pendapatan Distrik dan Kampung.
Artinya bahwa tidak semua pasar diserahkan ke[ada Bapenda untuk mengelolah, karena melihat dari kapatitas dan penerimaan retribusi karena lebih pada pasar rakyat.
“Jadi pasar Kaladiri tidak masuk dalam pendapatan Bapenda,” kata Fatmawati.
Sebelumnya, Kepala Distrik Wanggar, Otis Monei, berencana agar bangunan pasar tersebut dialihfungsikan.
Ia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan tentang Pasar dan lokasi bangunan tersebut untuk diaktifkan kembali, hanya saja belum ada tanggapan.
Selain itu, masyarakat setempat sudah terbiasa dengan berjualan di pasar Bumi Raya, Distrik Nabire Barat. Sehingga saat diimbau untuk kembali berjualan tidak diindahkan akibat pembelinya kurang.
“Kami sudah ke Dinas Perdagangan tapi belum ada jawaban. Selain itu, kami juga sudah ajak warga untuk mengaktifkan tetapi mereka sudah
terbiasa di pasar sebelah karena katanya di sini tidak ramai pembeli,” jelasnya
Untuk itu, pihaknya berencana akan beralih fungsi dengan dua program. Pertama adalah ingin membangun alun-alun untuk Distrik Wanggar, sehingga menjadi ikon dan tempat rekreasi bagi warganya. Atau akan menjadikannya pasar daging, sebab Distrik Wanggar merupakan salah satu daerah penghasil daging sapi.
“Kami rencana dua, bisa jadi pasar daging atau alun-alun,” ungkapnya.
Untuk dua program tersebut lanjut Money, pihaknya hanya menunggu proposal dan pengajuan yang sudah disampaikan kepada pimpinan daerah melalui Musrenbang. Jika dipenuhi salah satunya maka itu yang akan dilaksanakan.
“Ada dua permohonan. Satu untuk alun-alun dan satu untuk pasar daging, kami hanya tunggu mana yang dijawab,” lanjutnya.(Red)
13 Komentar