Ketua DAP wilayah Nabire, Jhon Wayar mengenakan kemeja putuh (berdiri), sedang berbincang dengan Kepala Suku Wate, Alex Raiki (duduk, batik merah) dalam satu kesempatan _ – Bumiofinavandu. |
Nabire, Bumiofinavandu – Badan Musyawarah Adat (BMA) Suku Wate bersama Dewan Adat Papua (DAP) wilayah Nabire menghimbau kepada seluruh masyarakat di daerah ini untuk selalu menjada situasi dan keamanan menjelang Desember agar tetap aman dan kondusif.
Peryataan dua lembaga adat itu guna menyikapi situasi jelan 1 Desember, Pilkada Nabire 9 Desember serta hari raya keagaaman, yaitu perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
“Desember ini ada tiga situasi yang akan di hadapi. Yaitu kemungkinan peringatan 1 desember, pilkada Nabire dan Natal Tahun Baru. Ini harus aman dan kondusip jadi semua warga punya tanggungjawab untuk menjaga,” ujat Kepala Suku Wate, Alex Raiki dalam jumpa pers di kediamannya di Nabire. Jumat (27/11/2020).
Ia menjelaskan, peringatan hari kemerdekaan west Papua adalah hal biasa yang sudah sering terjadi di Tanah Papua. anak tetapi, ada momen lain yaitu pemulikada 2020 yang diikuti oleh Kabupaten Nabire serta memasuki hari raya natal dan Tahun baru. Maka apapun itu bahwa ketiga momen ini jangan sampai dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk merusak suasana, terutama untuk pilkada Nabire.
Sebab ia menilai khususnya untuk pilkada, bahwa masing masing-masing kandidat tentunya berupaya untuk memenankan pertarungan. Akan tetapi, tentunya pertarungan ada kalah dan menangnya. Tetapi suasana persatuan dan kesatuan harus perlu dijaga, maka pilihan boleh saja berbeda tetapi keamanan harus kondusif.
“1 Desember itu hal biasa karena kita kasih dalam bingkai NKRI. Tapi 9 Desember ini yang kami sangat mengharapkan agar Nabire selalu aman, boleh beda pilihan tapi jangan profokasi keadaan. Kita ini semua warga Nabire, siapapun yang akan terpilih nanti, maka dia adalah Bupati kita,” jelas Raiki.
Lanjut Dia, selepas dari pelaksanaan pilkada Nabire, umat kristiani akan merayakan hari raya Natal dan Tahun baru. Sebagai kelahiran putra sang juru selamat. Maka seyogyanya umat kristiani diharapkan untuk membenahi diri, merenugi apa saja yang sudah dilakukan. Sehingga di Tahun baru nanti, senantiasa diberikan damai dan berkat.
“Jadi ini penting. Jangan pilkada kita rebut, padahal lupa bahwa ada Natal sesudah itu,” lanjut Raiki.
Ketua DAP wilayah Nabire, Jhon Wayar menambahkan, Nabire adalah miniaturnya Indonesia. Maka, kegaraman ini seharusnya dijadikan pemersatu tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Terutama dimasa pilkada, pilihan adlah hak dasar setiap orang, tapi keutuhan harus dibarengi agar tidak terpeca-bela.
Wayar juga meminta kepada aparat keamanan agar menindak dengan tegas oknum-oknum yang berupaya memecah bela persatuan dan mengacaukan keamanan jelan pilkada Nabire.
“Kami minta aparat, agar tindak tegas bila ada yang berusaha mengacaukan pilkada Nabire. juga masyarakat saya himbau, mari berdemokrasi dengan baik. Sebab siapapun pimpinan daerah nanit, dia adalah pemimpin kita semua,” harap Wayar.(Red)