Seorang ibu meninggal di kampung Zanamba akibat kelaparan

Ilustrasi Kelaparan – Bumiofinavandu /Pixibay.com

Nabire, Bumiofinavandu – Pasca penembakan terhadap almarhum Pendeta Yeremias Zanambani (19/9/2020) silam, banyak masyarakat di Distrik Hitadipa telah menyungsi dari Distrik itu dan menyingkir ke kampung-kampung sekitar. Bahkan dikabarkan pula, banyak diantara mereka sudah meninggalkan Hitadipa dan berada di Kabupaten lain. 

“Mereka mengungsi karena merasa tidak nyaman di daerahnya sendiri,” ujar seorang intelektual asal Distrik Hitadipa, Amer Maisini via selulernya pekan lalu. 

Maisini menjelaskan bahwa banyak warga sudah berada di daerah atau kabupaten lain, khususnya bagi mereka yang memilikki uang. Sementara, ada juga yang masih bertahan di kampung-kampung sekitar agak jauh dari Distrik Hitadipa. Kelompok ini adalah mereka yang tidak memiliki uang dan kerabat di daerah lain. 

“Disana (tempat pengungsian) mereka kekurangan bahan makanan dan minuman. Jadi ada satu mama (Johana bagubau), ada informasi bahwa ia meninggal pada jumat kemarian. Informasinya dia karena sudah berumur dan kelaparann sehingga meninggal di kampung Zanamba,” jelas Maisini. 

Menurutnya, warga yang masih di daerah pengungsian di kampung-kampung di Hitadipa belum ingin kembali ke ibu koota Distrik (Hitadipa) lantaran belum merasa nyaman. 

Dipengungsian warga hanya terbantu oleh kerabat dimana mereka tinggal dan makan seadanya dari hasil kebun warga setempat. 

Warga juga sangat berkekurangan terutama untuk bahan makanan. Sementara bama seperti beras dan lain-lain tidak diperoleh. Bahkan ia menyebut bahwa warga saat ini sangat tertekan psikolognya. 

“Tapi sampai saat ini, belum ada sedikitpun bantuan dari pihak lain terutama untuk bahan makanan atau obat-obatan,” tuturnya. 
Secara terpisah, Yusak Zanambani juga mengakui bahwa masyarakat Hitadipa banyak menyungsi ke daerah lain yang dirasa nyaman dan tinggal bersama kerabat dekatnya. Sementara yang tidak ada ongkos, masih berada di kampung-kampung di pelosok Hitadipa. 
Dan saaat ini, penyungsi sedang membutuhkan makanan dan minuman. 
“Kalau yang sudah keluar dari kampung, itu karena mereka punya uang untuk ongkos bisa keluar. Tapi masih banyak juga yang masih ada di kampung sekitar. Hanya saja mereka butuh makan dan minum termasuk obat-obatan,” kata keluarga Almahum Pdt Yeremias Zanambani dibalik selulernya.(Red)
PHP Dev Cloud Hosting

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *