Nabire, Bumiofinavandu – Tidak ada proses perkuliahan tatap muka yang dilaksanakan dosen dan mahasiswa untuk semester ganjil (2020/2021) di kampus Universitas Satya Wiyata Mandala (Uswim) Nabire pada Tahun akademik 2020/2021.
Menurut Rektor Uswim Nabire, Petrus I Suripatty, hal ini sesuai pedoman yang diturunkan oleh kemendikti bahwa kuliah di tingkat mahasiswa khusus untuk mata kuliah harus dilaksanakan secara daring, yakni dengan menggunakan teknologi IT.
“Untuk semester ini kita belum ada kuliah tatap muka,” tutur Suripatty, di ruang kerjanya. Selasa (29/9/2020).
Namun kata Dia, sekalipun kuliah tatap muka langsung tidak dilaksanakan, akan tetapi ada pengecualian yakni untuk mata kuliah yang mengharuskan praktek. Asalkan SOP penanganan pencegahan covid-19 wajib dilaksanakan.
Maka tentu akan timbul pertanyaan bahwa, bagaimana dengan mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas seperti laptop atau handphone android?
Ia mengatakan bahwa sudah ada uji coba saat seleksi penerimaan mahasiswa baru dua bulan silam, ternyata dari 900 lebih mahasiswa yang mengikuti penyaringan secara daring hanya 200 lebih yang menggunakan fasilitas yang disediakan oleh kampus.
“Artinya tidak ada kendala karena ada jalan keluarnya. Bahkan nilai mereka sangat memuaskan waktu itu,” kata Suripatty.
Menurutnya, Kampus telah memiliki server dan beberapa tenaga IT. Sehingga, dengan berbagai latar belakang mahasiswa yang tidak memiliki handphone atau laptop. Maka pihaknya telah mensosialisasikan aturan dadi kemendikti dan kampus juga telah menyediakan fasilitas guna mendukung proses pembelajaran.
Dan pelatihan untuk pembuatan video, youtube pembelajaran tingkat universitas oleh semua fakultas, dengan model-model pembelajarannya masing-masing. Sehingga, tenaga IT akan mentransfer ilmu kemudian para dosen dapat memberikan kuliah dan dibagikan melalui youtube atau media-media lain yang sudah disediakan kepada mahasiswa.
“Jadi pedoman perkuliahan dan materi dibagi melalui media-media yang disiapkan di
tingkat fakultas masing-masing. Dan dosen akan datang menitip materi pembelajaran secara daring lalu mahasiswa akan mengambil sebagai referensi. Jadi kami sudah jalankan beberapa minggu terakhir ini,” tutur Rektor Suripatty.
Terpisah, salah satu mahasiswa semester satu program studi pendidikan guru sekolah dasar, Muhammad Yasin mengatakan proses perkuliahan menggunakan daring atau online.
Kata Yasin, tidak ada kendala utama kecuali jaringan sebab semua petunjuk pelaksanaan sudah diberikan oleh dosen. Sehingga saban hari ia mengikuti melalui youtube atau fasilitas yang sudah disediakan.
“Intinya sementara belum ada kendala. Hanya saja sesekali jaringan yang eror, itu memang kami terganggu. Tapi tidak ada kendala lain,” kata Yasin mahasiswa FKIP uswim Nabire ini.(*)