Data Komulatif Covid di Nabire, 2 orang Meninggal Dunia

Infografis covid-19 Kabupaten Nabire per (11/9/2020) – Bumiofonavandu /Tim gugus tugas. 

Nabire, Bumiofinavandu – Data komulatif kasus covid-19 di Kabupaten Nabire per Jumat (11/9/2020) mencapai 100 orang. dua diantaranya meninggal dunia (MD) yakni SM (29/8) pria dan SA (10/9) wanita, keduanya telah dimakamkan dengan menerapkan Protokol penanganan Covid. 


“Dari 100 orang komulatif, dua telah meninggal dunia,” ujar juru bicara gugus tugas covid-19, Dokter Frans Sayori, di Nabire. Jumat (11/9/20). 
Sayori menjelaskan, data terkonfirmasi positif Covid-19 di Nabire per 11 September 2020, yang tembus angka 100 terdiri dari 53 orang dinyatakan sembuh, 45 orang sedang dalam perawatan atau isolasi, dan 2 pasien telah meninggal dunia. 
Sementara, total keseluruhan sebanyak 100 orang itu juga terdiri dari 62 orang dari Nabire, 24 dari Paniai dan 14 dari Deyai. 
Kemudian, untuk kontak erat dengan pasien sebanyak 19 orang maka sesegera mungkin akan dilakukan pemeriksaan untuk memastikan statusnya. 
“Kontak erat ini ada 19 orang, kami akan segera melakukan pemeriksaan,” jelas dokter putra asli Nabire ini. 
Ia menuturkan, Meningkatnya kasus covid akibat dari mengabaikan protokol kesehatan. yakni tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, tidak mencuci tangan. 
“Ini karena tidak taat, orang anggap remeh. Oc, silahkan tidak percaya tapi jangan lupa bahwa dokter dan perawat saja bisa kena dan mati,” tutur Sayori. 
Untuk itu, ia berharap kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Nabire untuk mentaati dan mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari pandemi. 
“Saya minta untuk kita sama menjaga diri dan memberantas penyebaran covid dengan mematuhi protokoler. Karena petugas hanya berusaha tetapi masyarakatlah pelaku utama,” harap Sayori. 
Terpisah, seorang warga Norma, mengakui masyarakat di Nabire masih mengabaikan bahkan tidak menganggap remeh covid. 
Hal itu terlihat jelas karena banyak diantaranya tidak menggunakan masker dan masih berkerumunan di mana-mana dan sebagainya. 
Kata Nurma, ia sendiri tidak percaya dengar covid-19 namun ada rasa takut yamh sering menghantui jika mendengar kabar ada orang meninggal. 
“Kita di Nabire masih kepala batu. Jujur saya tidak percaya, tapi dokter saja meninggal, seperti di Sumatera sana. Jadi mari kita jaga diri dan keluarga, tolong kita semua jangan kepala batu,” kata Warga kelurahan Nabarua ini.(Red) 
PHP Dev Cloud Hosting

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *