Nabire, Bumiofinavandu – Sejumlah siswa siswi yang berasal dari beberapa SMA di Nabire, Papua Tengah, terjaring razia saat membolos oleh Satuan Polisi Pamong Praja atau Pol PP pada Senin (31/11/2022).
Sekretaris Satpol PP Nabire, Otis Money melalui telepon selulernya mengatakan, razia dilakukan dalam rangka kerjasama antara Pol PP dan Dinas Pendidikan Nabire guna melakukan sweeping terhadap anak sekolah yang membolos dan berkeliaran pada jam sekolah.
“Kegiatan ini kami lakukan sudah hampir sebulan,” jelas Money.
Dalam razia dijelaskan Money, terdapat tiga siswi yang berasal dari sekolah yang berbeda yakni SMA Negeri, SMA Advent dan SMA YPK.
Siswa siswi ini kedapatan adalah rokok dan minuman keras cap tikus (CT). rata-rata siswa siswi orang asli Papua.
“Barang bukti yang diamankan bersama mereka adalah rokok dan CT,”jelasnya.
Dikatakan, siswi yang diamankan kemudian digiring untuk menerima pengarahan di kantor Sat Pol PP dan selanjutnya diserahkan ke Dinas Pendidikan setempat.
Sedang yang siswanya melarikan diri saat razia, namun kendaraannya diamankan. Dan selanjutnya anak yang bersangkutan bersama orang tuanya akan berurusan dengan Dinas Pendidikan Nabire.
Mantan Kepala Distrik Wanggar ini meminta agar baik Dinas Pendidikan maupun Sekolah yang bersangkutan agar memberikan pernyataan untuk lebih tertib lagi memperhatikan siswa siswinya.
“Kami serahkan ke Dinas Pendidikan, lalu yang motor di tahan baru melaporkan diri ke Dinas untuk ambil motornya (Selasa,01/11),” kata Money.
Money mengaku dalam razia tersebut dirinya sempat meneteskan air mata. Pasalnya, Ia menanyakan kepada anak-anak tentang keluarganya. Salah satu anak menjawab bahwa bapaknya hanya bekerja sebagai penjaga pintu masuk di salah satu tempat wisata di wilayah Kampung Waroki yakni buka tutup palang.
Sehingga Money berpesan agar siswa siswi yang suka membolos pada saat jam pelajaran untuk mengingat akan upaya orang tuanya dalam menghidupi keluarga.
“Kami ingatkan anak-anak ini untuk menghargai jerih payah orang tua. Yang dengan segala resiko berjuang untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anaknya. Kasihan kalau kita sia-siakan orang tua,” pesannya.
Untuk itu, dia berpesan kepada para orang tua agar menjaga dan mengawasi anaknya dengan baik. Kemudian anak atau siswa yang baru saja mendapatkan razia harus membuatsuratpernyataan bahwa tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Jika nantinya tidak bisa berubah dan masih suka membolos maka disarankan agar yang bersangkutan dikeluarkan saja dari sekolah.
“Jangan mencoreng nama sekolah dan membiarkan orang tuanya putus harapan,” pungkasnya.[*]
Dapatkan update berita dari Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Grup Telegram BumiofiNavandu.com. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/bumiofinavandu kemudian join. Atau dapatkan juga medsos (Facebook, Twitter,Instagram, Youtube) dengan akun Warta Bumiofi.
8 Komentar