Nabire, Bumiofinavandu – Kendati persekolahan di Kabupaten Nabire telah diizinkan untuk melaksanakan belajar tatap muka 100%, namun SMA YPPK Adhi Luhur Nabire belum menerapkan hal itu secara utuh.
Kepala Sekolah SMA YPPK Adhi Luhur Nabire, Romo Christoporus Aria Prabantara, SJ mengatakan, sekolah yang dipimpinnya masih menggunakan jadwal transisi. jadwal transisi dimaksud adalah masih sama sepeti ketika masih tatap muka terbatas, dari pukul 07.15 sampai dengan pukul 12.45 WIT.
“Kami masih.pakai jadwal transisi,” ujar Romo Crhistoporus, Kamis (14/10/2021).
Romo Tito sapaan akrab Kepsek ini menjelaskan, pada saat tatap muka terbatas itu hari ini kelopok A masuk, besok kelompok B masuk jadi bergantian ketika sudah di ijinkan 100 tatap muka.
Sehingga tidak bisa langsung tatap muka dari pukul 07.15 sampai pukul 13.45 WIT.
“Jadi hanya sampai di pukul 12.45 WIT,” jelasnya.
Mungkin menurut Romo Tito, anak-anak (siswa-siswinya) kaget atau belum terbiasa lantaran masih menggunakan jadwal transisi. sebab jadwalnya sama seperti tatap muka terbatas, hanya sekarang tidak ada kelas A dan B. jadi saat ini semua anak masuk tetapi hanya sampai 12.45 Wit. Nantinya, mulai November direncanakan harus full dari 07.15 sampai jam 13.45 WIT.
Sedangkan
Sedangkan situasi kaget mungkin ada kalau untuk anak kelas X (Kelas 1) sebab baru pertama bertemu total pertama dalam satu kelas. akibat berhadapan dengan situasi Pandemi covid-19.
Yang sebelumnya tidak mengenal secara utuh teman-temannya di kelompok A dan B. tetapi sekarang mereka bisa bertemu secara utuh. sementara untuk kelas XI dan XII karena sudah terbiasa dengan kelompok A dan B, kadang kalah kelompok A dsn B macam terpisah karena sudah terbiasa terpisah.
“Hal semacam ini kan perlu di kembalikan atau tidak ada A dan B kita sama-sama satu kelas. sedangkan untuk guru, tetap masuk hanya nanti irama kehidupannya kalau sudah normal lagi kan lebih panjang. dengan adanya ini guru-guru juga mulai persiapan kalau sudah tatap muka jamnya sudah sama semua irama hidupnya sudah kembali normal, karena memang kalau sudah terbiasa satu sistem ke sistem lain yang normal itu tidak mudah,” pungkas Romo Tito.(*)