John NR Gobai gelar webinar pengobatan tradisional di Papua

John NG Gobai dalam Webinar, Jumat (08/10/2021). – Bumiofinavandu/Dok John NR Gobai.

Nabire, Bumiofinavandu Anggota DPR Papua, John NR Gobai mengadakan kegiatan dialog dan koordinasi dalam bentuk Webinar di Hotel Horison, Padang Bulan, Kota Jayapura-Papua. Webinar yang bertema “Perlindungan dan Pengembangan Pengobatan Tradisional di Papua” itu dilaksanakan pada Jumat (08/10/2021).

Pembicara dalam webinar itu antara lain, Dr.Drg.Yohanes Tebai, M.Kes mewakili  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Ibu Brackets Lieske A Tukayo (Kajur Farmasi Poltekkes Kemenkes), Bapak Agus Mahuze (Tokoh Pemuda Suku Marind Marori Merauke), Bapak Made S (Akademisi Uncen/Penemu Obat dari Buah Merah), Prof Jim Paul Mamahit, PhD (Pemilik Lembaga Kursus Pengobatan Tradisional Husada Oriental).

Bacaan Lainnya

Menurut Gobai, semua pembicara menyarankan untuk dilakukan identifikasi dan didokumentasikan tanaman obat di kampung kampung dalam suku masing masing. kemudian dilakukan penelitian kandungan dari tanaman obat tersebut agar diperoleh data secara ilmiah, apa saja kandungan zat-zat dalam tanaman atau binatang.

“Semua pembicara juga menginginkan agar Pemerintah mendorong adanya Rumah Obat atau klinik pengobatan tradisional di Papua,” ungkap Gobai.

Menurutnya, Papua memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi, namun pemanfaatannya masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kajian terhadap jenis obat yang sudah dimanfaatkan oleh suku-suku di Papua. Padahal keberadaan suku-suku di Papua telah memanfaatkan tumbuh-tumbuhan untuk untuk berbagai tujuan secara turun temurun bahkan telah mengadopsi pengetahuan dari luar.

Menurut Muller (2005), orang Papua memanfaatkan 650 jenis tumbuhan, 134 famili dan 378 genera sebagai obat, bahan tali-temali, bahan membuat perahu, bahan ukiran dan bahan makanan. Pemerintah telah mengatur dalam UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,dalam pasal 48 diatur bahwa salah satu penyelenggaraan upaya kesehatan adalah pelayanan kesehatan tradisional. Karena di Papua masih belum maksimal.

“Kini saatnya harus mulai sesuatu dan memulai dari yang kecil pasti nantinya akan menjadi besar,” pungkas Gobai.(*)

PHP Dev Cloud Hosting

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *