JDP dukung pernyataan Kapuspendam XVIII/Kasuari

Jubir JDP, Yan C. Warinussy – Bumiofinavandu/Ist.

Nabire, Bumiofinavandu – Jaringan Damai Papua (JDP) mendukung pernyataan Kepala Pusat Penerangan Komando Daerah Militer (Kapuspendam) XVIII/Kasuari di salah satu media on line hari ini bahwa kelompok yang diduga melakukan penyerangan hingga menewaskan empat) anggota TNI AD di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat adalah Kelompok Kriminal Bersenjata yang berasal dari luar Kabupaten Maybrat.

“Kami dukung pernyataan Kapuspendam XVIII/Kasuari,” kata Jubir JDP melalui rilisyang diterima Bumiofinavandu pada Kamis (02/09/2021).

Bacaan Lainnya

Warinussy mengatahui bahwa selama lebih dari 20 tahun bertugas sebagai Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Manokwari, Papua Barat. belum pernah mendengar ada penyerangan terhadap masyarakat sipil maupun aparat keamanan dan pemerintah yang dilakukan oleh masyarakat sipil atau kelompok yang disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut. Sehingga peristiwa yang menimpa Komandan Pos Koramil Kisor, Lettu CHB Dirman dan kelima anggotanya tersebut cukup menarik dan mengagetkan semua pihak di Papua Barat.

JDP senantiasa meminta perhatian Panglima Kodam XVIII/Kasuari dan jajarannya, untuk mengedepankan pendekatan persuasif kepada masyarakat di Kampung Kisor dan sekitarnya di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat guna menemukan pelaku penyerangan terhadap Pos Koramil Kisor tersebut. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan mendayagunakan peran dari tokoh agama setempat.

“Saya kira Pangdam XVIII/Kasuari dapat membangun komunikasi dengan Uskup Sorong dan Badan Pekerja Am Sinode GKI Di Tanah Papua. Agar proses pendekatan guna menemukan akar masalah serta merajut perdamaian sebagai pilihan dalam menyelesaikan soal ini dapat dimulai,” ungkapnya.

Lanjut Warinussy, tentu dengan tetap mengedepankan proses penegakan hukum melalui cara mengedepankan Polisi Militer sebagai garda terdepan dibantu oleh Polri. Sehingga pengungkapan kasus ini dapat berjalan dengan baik dan menjadi preseden bagi tidak terjadinya pengulangan kasus yang sama di kemudian hari.

“Pendekatan sosial kiranya penting digunakan dalam menyelesaikan kasus Kisor hingga ke akar-akar masalah yang ada selama ini. sehingga kepastian terbangunnya Damai di Tanah Papua juga Papua Barat menjadi nyata dan actual,” pungkasnya.(*)

PHP Dev Cloud Hosting

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 Komentar

  1. Ping-balik: blote tieten
  2. Ping-balik: Sevink Molen