Nabire, BumiofiNavandu – Jaringan Damai Papua (JDP), kami menyampaikan keprihatinan atas terus terjadinya kontak senjata antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan atau Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) di sekitar Distrik Ilaga Utara dan Distrik Home Utara, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua sejak Minggu (15/08/2021) hingga saat ini.
“Kami menerima informasi dari kontak person JDP di wilayah itu. bahwa akibat kontak senjata, warga sipil di kedua Distrik tersebut telah kembali mengungsi ke hutan di daerah Kabupaten Puncak sejak hari Minggu (15/8) dan Jum’at (20/8),” tulis Jubir JDP, Yan C. Warinussy melalui siaran persnya yang diterima Bumiofinavandu pada Sabtu (21/08/2021).
Menurut Warinussy, hal ini sangat mengkhawatirkan sebab tidak terdapat jaminan keamanan bagi para warga sipil yang sejatinya mesti mendapat perlindungan secara hukum.
Ia menegaskan, JDP senantiasa menyerukan dan mendesak Pemerintah Indonesia termasuk TNI/Polri serta TPN PB untuk senantiasa memilih jalan damai. yakni melalui pendekatan dialog demi menyelesaikan konflik bersenjata dengan latar belakang politik, ekonom, sosial yang sudah berlangsung cukup lama di Tanah Papua.
“Kami yakin pendekatan dialog bakal mampu menembus segenap perbedaan diantara para pihak yang bertikai. demi mengakhiri kekerasan melalui konflik bersenjata yang senantiasa berdampak pada pelanggaran hak asasi manusia, terutama warga sipil di Tanah Papua, termasuk di wilayah Kabupaten Puncak-Papua,” tuturnya.
JDP lanjut Warinussy, juga ingin mengingatkan Presiden Joko Widodo dan jajaran Pemerintahannya, untuk mempertimbangkan pentingnya segera mengambil langkah konkrit. yang bersifat holistik integral dan terukur demi mengakhiri konflik bersenjata di Tanah Papua melalui BBM pendekatan dialogis saat ini.
Juru Bicara JDP, kami bersama mantan Koordinator JDP almarhum Pater Neles Tebay dan sejumlah tokoh pernah diundang Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di Istana Merdeka, tanggal 15 Agustus 2017 silam.
Dalam pertemuan, Presiden Jokowi, telah menyanggupi untuk memulai langkah pendekatan dialog dalam menyelesaikan konflik sosial politik di Tanah Papua. Bahkan Presiden Jokowi telah menunjuk Pater Neles Tebay sebagai tokoh kunci dialog yang dibantu oleh Wiranto (mantan Menko Polhukam) dan Teten Masduki (mantan Kepala Kantor Staf Presiden/KSP).
“Menurut pandangan kami, kini Presiden Jokowi dihadapkan pada situasi penting, yang menantang kebijakannya selaku kepala negara untuk menjaga integritas wilayah Negara dan bangsa Indonesia dengan mengedepankan media dialog sebagai pilihan untuk mengakhiri konflik bersenjata yang semakin jelas motifnya ke arah perebutan kepentingan dan akses pengelolaan sumber daya alam melimpah di Tanah Papua.(Red, rilis Pers diterima Bumofinavandu dari Jubir JDP, Yan C. Warinussy, Sabtu (21/08/2021)
13 Komentar