Nabire, Bumiofi– DPRD Nabire melalui kelompok lima, hearing bulan agustus Tahun 2021 menerima setidaknya tiga aspirasi dari masyarakat Kampung Sima, Distrik Yaur. Tiga aspirasi ini diantaranya, pertama, permintaan masyarakat agar jalan masuk ke Kampung Sima segera di perbaiki. Kedua, agar ada petugas kesehatan yang menetap di puskesmas pembantu (pustu) Kampung Sima dan ketiga adalah Pemkab Nabire mengupayakan pekerjaan draenase atau talud di sungai Sima guna membendung luapan disaat banjir.
“Kelompok hearing lima rabu dan kamis hearing ke Kampung Sima. Ada tiga permintaan oleh masyarakat, hearing ini dalam dua hari yakni Rabu dan Kamis (4-5 Agustus) kemarin,” Ungkap Ketua kelompok hearing 5, Sambena Inggeruhi melalui selulernya kepada bumiofi di Nabire. Jumat (06/08/2021).
Sambena menjelaskan, jalan masuk ke Kampung Sima yang panjangnya kuraang lebih 1 kilometer sejak 20 Tahun terakhir tidak diperhatikan. Akibatnya jalan rusak dan berlubang mengakibatkan pengguna jalan tidak merasa nyaman, padahal jalan tersebut meru[akan jalan kabupaten yang perlu diperhatikan oleh Pemkab Nabire.
Selaian jalan, Kampung Sima sering terendam banjir bila datang hujan. Sebab, sungai Sima sudah rusak oleh perkebunan kepala sawit, akibatnya Kampung sering dilanda banjir, sehingga perlu ada talud.
“Itu jalan masuk dari jalan utama jalan trans Nabire Kaminama dan Teluk Wondama), ada sekitar satu kilo kurng lebihnya, selama ini diabaikan jadi perna ada bantuan kerja sama dari DPDR dan perusahaan perbaikan dari perusahaan beberapa waklu lalu tapi belum bisa mengatasi,” jelasnya.
Selain itu menurut Sambena, pustu yang selama ini sebagai tempat berobatnya masyarakat sudah tiga Tahun ditinggal petugas. Sehingga masyarakat mengusulkan agar Pemerintah melalui dinas kesehatan mengupayakan agar ada petugas kesehatan yang bisa ditugaskan di sana (Kampung Sima).
“Tiga usulan prioritas itu dari masyarakat Kampung Sima yang kami terima,” tuturnya.
Lanjutnya, seluruh aspirasi ini akan ditampung dan dibahas di Dewan melalui fraksinya masing-masing. Misalnya kesehatan akan disampaikan kepada Komisi B yang membidangi kesehatan, begitupula insfrastruktur ke komisi C. nantinya, terdapat hal yang mendesak maka Dinas yang bersangkutan akan dipanggil untuk membahas bersama DPRD.
“Biasanya kalau ada hal urgen kami langsung panggil dinas yang bersangkutan, tapi bisa saja akan dibahas untuk program kerja Tahun berikutnya. Jadi ini tergantung apa masalahnya,” ungkap Sambena.
Terpisah, salah satu tokoh masyarakat Kampung Sima, menambahkan bahwa tiga hal utama di Kampung tersebut adalah jalam massuk, sungai yang selalu banjir di saat hujan dan petugas puskesmas. Untuk petugas puskesma kata dia, selama tiga Tahun tidak ada petugas, sehingga masyarakat jika berobat selalu akan ke Kampung Wami Jaya yang ada puskesmasnya.
“Jadi kami minta tiga hal itu kepada bapak dewan untuk meneruskan ke pemerintah daerah,” pungkasnya.(Red,TR)
11 Komentar