Nabire, BumiofiNavandu – Ketua tim gugus tugas Rumas Sakit Umum Daerah Nabire, Dokter Bless Kilis, S,pA mengatakan, dengan bertambahnya pasien covid-19 yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Nabire, terdapat sedikitnya dua pasien anak. Sehingga Dokter Blees dalam pertemuan stakeholder di ruang rapat Sekda Nabire, (Senin (5/7/2021), menyarankan agar dinas pendidikan memperhatikan masa masuk sekolah yang berhubungan dengan Masa Perngenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS. Sehingga jika Nabire akan memasuki masa pembatasan maka aktifitas sekolah juga perlu diperhatikan.
“Mohon maaf kalau bisa harus diperhatikan, terurama MPLS dari siswa SMP sampai Mahasiswa. Karena ada dua anak yang isolasi saat ini,” kata Dokter Bles. Menurutnya, saat ini RS Nabire memikili beberapa kendala dalam penanganan pasien covid. Namun kendala itu akan dirincikan untuk disampaikan kepada Pemkab Nabire melalui. “Kami ada kekurangan beberapa persoalan, tapi akan dirincikan untuk di sampaikan,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire, Yulianus Pasang mengatakan, ini dilema bagi dunia pendidikan. sebab jika sekolah diliburkan maka dalam 10 Tahun kedepan terdapat banyak buta hurus. Namun Pasang berjanji untuk meniadakan masa MPLS segera mungkin. Sementara untuk belajar tatap muka akan disesuaikan dengan kondisi beberapa waktu ke depan.
“Ini dilema, tapi mau bagaimana. Cuma saya besok akan buat instruksi ke seluruh sekolah untuk meniadakan MLPS,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Panitia penerimaan murid baru SMP N I Nabire, Teresia Irmayanti Maker membenarkan jika pihaknya telah menerima instruksi dari dinas Pendidikan. sehingga MPLS yang rencananya berlangsung pada tanggan 8,9 dan 10 Juli sudah dibatalkan. “Benar, kami tiadakan dengan instruksi Kadisdik Nomor 421/1020/2021, perihal pemberitahuan untuk meniadakan MPLS,” pungkas Maker.(Red)
healing therapy