Nabire, BumiofiNavandu – Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire mengharuskan seluruh sekolah di daerah ini untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka Tahun ajaran 2021/2022. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire, Yulianus Pasang mengatakan, seluruh Sekolah sudah harus melaksanakan KBM tanpa terkecuali.
Pasang mengakuh telah berkoordinasi dengan pimpinan daerah yakni Penjabat (PJ) Bupati dan Sekda.“Saya sudah koordinasi dengan pimpinan daerah, jadi tatap muka tetap berlangsung di Tahun ajaran baru nanti,” kata Yulianus Pasang di ruang kerjanya. Selasa (29/6/2021).
Menurutnya, tatap muka perlu dilakukan sebab berdasarkan pengalaman Tahun lalu, bahwa setelah dievaluasi keberhasilan siswa/siswi, hasilnya sangat tidak memuaskan terhadap mutu pendidikan.“Mutu Tahun lalu sangat jauh dari harapan,” tuturnya
Disinggung terkait penyebaran pandemi covid-19 dengan vasian baru menurut Pasang bahwa Nabire sesuai informasi yang diperoleh belum ditemukan. sehingga langkah yang diambil jika tatap muka berlangsung adalah memperketat protokol kesehatan (prokes).
Sebab akan lebih bahaya jika tidak belajar tatap muka tetapi anak ke tempat lain dengan tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak dan sebagainya.“Tetap tatap muka dengan perketat prokes. baik Sekolah, di rumah, dan dimana pun berada,” ungkapnya.
Dia menegaskan, Dinas Pendidikan akan terus memantau perkembangan di sekolah-sekolah, terutama dalam menerapkan prokes. Yakni menyiapkan tempat cuci tangan, lap tangan, sabun cuci tangan, kran air dan sebagainya.Maka bagi sekolah dan guru yang tidak mengindahkan prokes, tentu akan diambil tindakan. yakni bagi Kepala Sekolah yang tidak ingin mengikuti aturan (prokes), yang bersangkutan akan diganti.Sedangkan bagi guru akan mengambil tindakan, yakni dinol jam-jam (diberhentikan sementara) untuk mengajar atau bisa saja dilakukan pembinaan lain.
“Saya akan proses jika ada yang tidak patuhi prokes dalam KBM nanti,” tegas Pasang.
Sedangkan pelaksanaan KBM lanjut Pasang, akan dimulai pada Tanggal 12 Juli mendatang. Kemudian selama tiga hari (12-15) adalah masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru. Masa MLPS diharapkan kepada sekolah untuk lebih mengedepankan pemahaman/siswi. Yakni bagaimana menjalankan prokes di lingkungan sekolah.Pasang berharap, para kepala Sekolah dan guru dapat melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh apalagi dalam situasi pandemi. sehingga pertama-tama adalah menyiapkan hati dengan tulus dan setia. Sebab kemampuan akademik perlu disertai dengan hati nurani dalam menjalankan tugas. Yaitu butuh kepedulian, kesabaran untuk meluangkan waktu dan tenaga untuk melayani.
“Jadi mari kita sama-sama mengatasi dan meningkakan mutuh pendidikan di Nabire. kita boleh waspada terhadap virus corona, tapi perlu juga waspada jangan sampai mutu pendidikan terus lebih baik,” ungkap Pasang.
Terpisah, salah satu orang tua murid, Airin menambahkan, ia merasa lebih baik bila tatap muka harus dilakukan. Sebab pengalaman pada Tahun silam, anaknya tidak bisa mencerna pelajaran dengan baik lantaran belajar daring.Ia bersepakat bahwa tatap muka dilaksanakan dengan mengedepankan prokes. Hanya saja, ada kekhawatiran lain, seandainya terdapat varian baru di Nabire maka sebaiknya sekolah kembali belajar daring.
“Serba salah kita, anak belajar daring pasti tidak banyak mengerti pelajaran. Sebaiknya kalau tatap muka juga ada rasa was-was, jadi kalau menurut saya, apabila kasus meningkat maka anak saya tidak izinkan ke sekolah,” pungkas Warga Kampung Sanoba ini.(*)
7 Komentar