Ketua PWS Nabire, Barnabas Watofa – Bumiofinavandu.
Nabire, BumiofiNavandu – Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua mempunyai mimpi untuk menerapkan program klaster sekolah berpola asrama atau sekolah terpadu satu titik. Dengan demikian, seluruh fasilitas baik dari SD hingga SMS/SMK akan dilengkapi agar siswa-siswi menikmati di dalamnya.
“Ini program yang diimpikan YPK Tanah Papua. jadi tidak membuka banyak sekolah tetapi hanya dipusatkan di satu titik,” ujar Ketua PSW Nabire, Barnabas Watofa, melalui telephon selulernya. Sabtu (14/03/2021).
Untuk memenuhi impian tersebut, kata Watofa, PSW YPK Nabire sedang merancang tiga titik pusat pendidikan terpadu. Lokasinya satu di wilayah Nabire bagian timur, satu di Nabire wilayah Kota dan satnya lagi di wilayah Nabire Barat, tepatnya pertenganan Kampung Wami dan Kampung Sima.
Untuk wilayah barat, masyarakat Suku Yerisiam Gua di Kampung Sima telah menyerahkan Sembilan hektar lahan kepada PSW YPK Nabire.
“Untuk wilayah barat sudah ada tanah Sembilan hertar dari suku Yerisiam,” kata Sekretaris Disdukcapil Nabire ini.
Menurutnya, pola yang akan dikembangkan adalah sekolah dikampung-kampung cukup sampai di kelas 3 sekolah dasar dengan focus belajarnya pad abaca tulis, menghitung dan doa bapak kami.
Selanjutnya untuk kelas 4, 5, 6 akan di tamping pada sekolah terpadu. Disini (pusat pendidikan terpadu atasu asrama). Siswa akan dibekali dengan kerohanian. Seperti 10 hukum Tuhan, nyanyian rohani, seruling emas, suara gembira, yang diciptakan oleh 1S Keine untuk Tanah Papua.
Di asrama nanti, seluruh fasilitas seperti fasilitas olahraga, kapel, laboratorium perlu disediakan bagi anak-anak. Sehingga, akan mendapatkan dapat pendidikan umum. Ada juga pertanian, perikanan, peternakan, dan sebagainya.
“Ini impian yang sedang di rancang oleh YPK untuk menuju ke sana,” tuturnya.
Ia berharap, dengan 59 Tahun YPK di Tanah Papua, seluruh elemen dirarapkan dapat memperhatikan yayasan ini sebagai mitra. Tujuannya adalah untuk membangun pendidikan bagi anak-anak khususnya Kristen dan seluruh anak Indonesia pada umumnya.
“ini semua butuh perhatiak kita semua. Pemerintah, alumni YPK, Gereja serta adat. tanpa sinergi, pemdidikan tidak akan berhasil,” harap Watofa.
Terpisah, Kepala Suku Besar Yerisiam Gua, Ayub Kowoi membenarkan jika pihaknya telah menyerahkan sebidang tanah dengan ukuran 9 hektar.
Harapannya agar PSW YPK Nabire segera mewujudkan cita-citanya dengan menhadirkan pendidikan yang layak bagi masyarakat di Kampung Sima dan Distrik Yaur.
“Kami sudah kasih tanah ke PSW YPK Nabire. se,oga ini segera terwujud sebab anak-anak kami selama ini harus ke kota untuk belajar di SMP dan SMA,” tambah Kowoi.(Red)
peaceful piano music