Ilustrasi Vaksin – Bumiofinavandu/Dok. BPOM.
Nabire, Bumiofinavandu – Suku besar Yerisiam Gua, Kabupaten Nabire, Papua menolak pemberian vaksin sinovax. Penolakan ini disampaikan kepala suku Ayub Kowoi, melalui selulernya pada Jumat (5/2/2021).
“Saya, Ayub Kowoi, kepala suku yerisiam, dengan tegas menolak vaksin covid-19,” ungkap Kowoi dibalik selulernya.
Suku yerisiam menurut Kowoi, belum tahu menahu dari mana datangnya vaksin tersebut. apalagi belum ada sosialisasi yang dilakukan guna menjelaskan maksud dan tujuan pemberian vaksin.
Sebab tanpa vaksinpun, mereka akan hidup di tanah leluhurnya. Sehingga jangan dipaksakan untuk diberikan.
“Nenek moyang kami tidak tau vaksin. Itu barang apa, siapa yang buat, untuk siapa dan apakah sudah disosialisasi,” tuturnya.
Lanjutnya, pemerintah seharusnya jangan memaksakan kehendak kepada rakyatnya. Sebab, di dalam UU Kesehatan RI Nomor 36 tahun 2009 Bab III tentang hak dan kewajiban, bagian kesatu hak pasal 5 (3) menyebutkan setiap orang berhak secara mandiri dan bertangungjawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan.
“UU itu jelas, jangan memaksakan dan kami tidak akan terpengaruh dengan vaksin. Sekali lagi jangan paksa kami,” ungkap Kowoi.
Sebelumnya, keputusan mau menerima vaksin atau tidaknya adalah aspek kesehatan. Karena setiap manusia dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi. Jangankan orang yang tidak pernah mengenyam ilmu kesehatan, di kalangan praktisi kesehatan saja bisa ada perbedaan.
“Apalagi dengan berbagai latar belakang ilmu yang berbeda. Harusnya, informasi yang benar perlu disebarkan melalui pemberitaan yang benar. Kemudian, selain ilmu pengetahuan dan teknologi, ada juga pengetahuan agama dan budaya,” katanya.
Direktur RS Nabire ini menyarankan masyarakat agar tidak terprovokasi dengan berbagai berita miring atau hoaks tentang vaksin Covid-19.
Sebab vaksin bukan hal baru. Jika terdapat warga yang belum paham, silakan bertanya kepada petugas atau mereka yang paham guna mendapatkan penjelasan yang benar.
“Tujuan dari pemberian vaksin adalah untuk membentuk kekebalan tubuh seseorang termasuk untuk melawan virus korona. Maka tidak perlu minum obat tapi nanti kalau agak gejala baru minum obat dan obatnya sama dengan yang sekarang obat antivirus. Ada banyak macam,” tuturnya.(Red)
merry christmas