salah seorang siswa SD N Siriwini Nabire, hendak mengambil tugas dari gurunya ketika pembelajaran daring atau ofline beberapa waktu lalu – Bumiofinavandu. |
Nabire, Bumiofinavandu – Pemerintah Kabupaten Nabire melalui Dinas Pendidikan telah mengizinkan sekolah-sekolah agar kembali melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, kecuali sekolah taman kanak-kanak.
Namun sejumlah orang tua murid mengaku khawatir lantaran masih terdapat covid di Nabire. selain itu, ada juga varian baru yang dikabarkan lebih mengganas walaupun belum ditemukan di Indonesia.
Menurut Sarlota Ramandey, salah satu orang tua murid di Nabire merasa sangsi untuk mengirim anaknya mengikuti proses pembelajaran tatap muka di sekolah. Kata dia, anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama belum memiliki sifat dewasa dalam menjaga dan menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Sebab diusia mereka masih didominasi sifat kenakan-kanakan. Mereka juga akan tidak terkontrol (pantauan) jika sudah berada dilingkungan sekolah bersama teman-temannya.
“Saya masih keberatan. Karena anak saya masih SMP, saya khawatir kalau di sekolah nanti tidak menjaga jarak dengan kawan lainnya,” tutur Ramandey.
Kata ibu yang salah satu anaknya berstatus siswa SMP di Nabire ini bahwa jangankan anak-anak, orang dewasa saja saat ini masih terlihat belum bisa menerapkan prokes sebagaimana mestinya.
Belum lagi guru di sekolah apakah 100% dapat memantau setiap pergerakan anak saat di sekolah.
“makanya waktu guru-guru tanya soal tatap muka, saya masih keberatan. Khususnya untuk anak saya yang masih SMP, kalau yang sudah SMA tidak masalah sebab sudah bisa di diatur,” katanya.
Kata dia, sebaliknya siswa masih tetap dalam pembelajaran daring. Dengan catatan guru tetap aktif dalam memberikan pelajaran.
“Jadi intinya saya masih ragu kalau anak ke sekolah. Kalau soal katanya anak tidak bisa di atus untuk belajar, itu kembali ke orang tuanya saja,” lanjut dia.
Seorang ibu lainnya, Sri juga mengakuh masih keberatan. Alasannya karena anaknya masih berada di sekolah dasar, sehingga sulit untuk dikontrol karena pastinya akan bermain dengan teman-temannya di sekolah.
“Jujur anak saya masih SD, saya belum berani kirim kesekolah. Jadi saya akan berkoordinasi dengan gurunya untuk tetap belajar dari rumah,” akuh Sri.
Kepala Dinas Pendidikan, Yulianus Pasang mengatakan, jika ada orang tua yang berkeberatan anaknya sekolah tatap muka dipersilahkan. Artinya, orang tua harus berkoordinasi dengan guru agar mengatur bagaimanaa proses belajarnya jika daring.
‘Silahkan saja kalau orang tua ada yang keberatan. Tapi jujur saja kalau sekolah tidak tatap muka, kami masih ragu dengan kwalitas anak dalam menangkap pelajaran,” ujar Pasang(Red)