Pemkab Dogiyai dinilai ingkari janji

Hengki D Mote, ketika menunjukan dokumen yang sudah diambil dari kantor pos Nabire – Bumiofinavandu.

Nabire, Bumiofinavandu – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai dinilai telah mengingkari janji dan tidak mencairkan dana bantuan langsung tunai (BLT) bagi pelajar dan mahasiswa, asal Kabupaten itu di kota study Jayapura.

Koordinator Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Dogiyai, Hengki D Mote mengatakan, pihaknya mencurigai Pemkab Dogiyai sudah menggunakan dana BLT sehingga tidak meneruskan kepada mahasiswa.

Bacaan Lainnya

“Kami mencurigai bahwa dana BLT, pemkab sudah pakai. Sebab kerja sama pemkab dengan kantor pos, tidak pernah disalurkan sampai saat ini dan kami sudah mengecek langsung ke sana,” kata Mote kepada saat ditemui di Nabire. Senin (2/11/2020).

Terkait dana BLT menurutnya, pada bulan april tanggal 22, pelajar dan mahasiswa sudah mengikuti prosedur sesuai dengan arahan Bupati. Bahwa, bantuan akan disalurkan melalui nomor rekening pengurus. Akan tetapi, hingga saat ini tak kunjung terealisasi.

Beberapa waktu kemudian, Bupati mengeluarkan syarat lagi bahwa harus melampirkan transkip nilai, surat aktif kuliah, KPM, dan KTP dan dikirim kepada Pemkab. namun para mahasiswa menolak dan mempertahankan pernyataan pertama Bupati. Sebab persyaratan pertama dari Bupati hanya mendata mahasiswa dan mengirim nomor rekening pengurus.

“Tapi waktu itu lockdown jadi tidak semua mahasiswa bisa ketemu karena repot kumpul data. Lalu Bupati juga bilang harus kirim nomor rekening pribadi dengan identitas mahasiswa namun sampai sekarang belum ada pencairan dananya,” tuturnya.

Sehingga lanjut mahasiswa semester akhir Uncen Jayapura ini, pihaknya sudah membatalkan bantuan tersebut melalui telepon seluler dengan pihak kantor pos Nabire selaku pihak ketiga. Kemudian para mahasiswa menunjuknya untuk datang ke Nabire untuk menarik kembali dokumen pelajar mahasiswa yang sudah diserahkan.
  Tujuannya adalah agar Pemkab Dogiyai sendiri turun tangan dan menyerahkan bantuan, langsung ke kota study di Jayapura.

“Supaya Pemkab bisa pastikan apakah data yang di kirim oleh pengurus itu betul atau tidak dan mahariswa sendiri yang terima langsung. Sebab dari tahap pertama sampai ke tiga ini belum satupun mahasiswa terima. Jadi kami minta bulan depan untuk segera merealisasi,” lanjut mahasiswa FKIP semester akhir ini.

Mahasiswa lainnya Damianus Gobai, menambahkan total pelajar dan mahasiswa Dogiyai di kota study Jayapura berjumlah 670 orang. namun yang pernah menerima bantuan hanya 34 orang dari jumlah itu.

“Jadi kami mohon Pemkab Dogiyai untuk memperhatikan mahasiswa baik di Jayapura maupun di kota study lainnya,” tambah mahasiswa semester akhir itu.

Navandu telah berupaya menghubungi Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa melalui pesan singkat whatsappnya. Namun Bupati belum memberikan keterangan dan mengatakan akan menginformasihkan nanti.(*)

PHP Dev Cloud Hosting

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 Komentar

  1. Ping-balik: choigame
  2. Ping-balik: mejaqq
  3. Ping-balik: ผลบอล