Nabire, Bumiofinavandu – Penanggungjawab Petisi Rakyat Papua (PRP) tokal otsus wilayah Nabire Nabire, Jefry Wenda, mengatakan masyarakat di Wilayah Meepago yang terdiri dari berbagai kalangan akan menyatakan sikap apakah menolak atau menerima wacana otsus jilid II untuk dilanjutkan di Tanah Papua.
“Kami hadir di sini untuk menyatuhkan pemahaman terkait wacana otsus jilid II. apakah akan memolak atau menerima tawaran itu,” kata Wenda dalam pertemuan dengan perwakilan pemuda, pelajar dan mahasiswa, kepala kepala Suku, tokoh adat, tokoh agama dan dewan adat Papua Wilayah Meepago di Nabire. Sabtu (12/9/2020).
Namun menurut Wenda, sebelum menentukan pilihan, pihaknya terlebih dahulu menjaring aspirasi daei berbagai kalangan dan ini sudah dilakukan. Kemudian aspirasi itu akan dijadikan landasan untuk menentukan apakah otsus pantas dilanjutkan atau tidak di seluruh Tanah Papua. Maka perlu ada alasan-alasan jika ingin menolak otsus, begitupun sebaliknya. apakah menerima tawaran itu.
“Sehingga, pertemuan hari ini adalah untuk mencari solusi, kalau aspirasinya sudah ada tetapi cara menyampaikan ini seperti apa, turun ke jalan dan menyuarakan atau dalam bentuk jumpa pers disampaikan. nanti dilihat perkembangannya seperti apa baru kami sampaikan,” kata tutur Wenda.
Ketua Dewan Aadat wilayah Meepago, Oktovianus Pekei, mengatakan perlu hal ini dilakukan mengingat Otsus tak lama lagi akan berakhir di Tahun 2020. Sehingga, situasi ini sangat penting mengingat kebijakan otonomi khusus memang perlu dibahas apakah diperpanjang atau berhenti sampai di sini.
“Sebab, kebijakan itu akan berdampak kepada masyarakat, makan, yang namanya kebijakan publik wajib dilakukan konsolidasi kepada masyarakat selaku pihak yang berdampak dari kebujakan itu sendiri,” kata Pekei. Perwakilan Pemuda, Yos Pekei menambahkan terkait wacana kebijakan perpanjangan otsus atau tidak, maka Ia menyarankan agar apapun keputusan PRP, apakah aspirasi disampaikan dalam model seperti apa. Namun aspirasi yang nantinya disampaikan tidak ditujukan kepada para elit di Jakarta maupun elit di Papua. tetapi sikap yang murni dari rakyat ini akan menunjukan bahwa otsus sebenarnya implementasi telah gagal di Tanah Papua.
“jadi apapun bentuk penyampaian sampiasinya, tapi kita tidak tujukan ke elei di Papua dan Jakarta. Tetapi kita ingin tunjukan bahwa otsus ini gagal total,” tambah Iyai.(Red)
relax music