Kepala Dinas Pendidikan Nabire, Yulianus Pasang – Bumiofinavandu. |
Nabire, Bumiofinavandu.Id – Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Nabire, Yulianus Pasang mengatakan siswa-siswi di Nabire yang melakukan proses pembelajaran melalui online akan mendapatkan bantuan kuota pulsa data.
Pulsa itu diperoleh dari pembiayan kementerian Pendidkkan guna meringankan beban proses belajar online. Namun dapat dipastikan ada pengecualian yakni, yang mendapat hanya siswa yang memiliki handphone android.
“Tentu semua siswa-siswi dapat, kecuali yang tidak punya handphone android,” ujar Pasang di Nabire. Senin (31/8/2020).
Menurut Pasang, pendataan nomor handphone siswa dilakukan melalui sekolah masing-masing dan dikirim langsung melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah. Namun yang menjadi persoalan adalah siswa yang tidak mempunyai handphone android atau tidak punya handphone sama sekali.
“Data ini dikirim langsung oleh sekolah setelah mereka melakukan pendataan. Tetapi dari Dinas selalu mengawasi. Hanya saja, yang menjadi soal adalah yang tidak ada HP atau android, mereka pasti cemburu tapi kita tidak bisa lakkan apa-apa sebab itu kebijakan pusat,”tuturnya.
Dijelaskan, penerimaan pulsa data akan berlangsung selama enam bulan ke depan dan pulsa akan terus masuk ke nomor handphone siswa tiap bulannya.
Data kata Dia, akan masuk sampai bulan januari dengan besarannya 6 GB per bulan. Selain siswa, guru juga akan mendapatkan jatah pulsa data dengan besaran yang sudah ditentukan oleh kemendikbud dan bukan pemerintah daerah.
“Jadi siswa dan guru yang dapat. Lalu ini langsung dari kementrian bukan dari pemerintah daerah. jadi anak-anak menunggu saja proses sedang berjalan, kami sedang mempersiapkan datanya dari sekolah-sekolah,” jelas Pasang.
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 2 Nabire, Yanuarius Wakei membenarkan jika pihaknya sedang mendata nomor handphone siswa.
Wakei bilang, keseluruhan siswa di sekolahnya ada 415 orang namun tidak semuanya memiliki android, sehingga tidak semua akan menerima bantuan pulsa data.
“Saya sudah instruksikan seluruh wali kelas untuk mendata. Paling lambat kami sudah kirim sebelum tanggal 11 september ke data dapodik pusat. Tapi tidak semua anak akan dapat karena yang lain tidak memiliki android,” ujar Wakei terpisah.(Red)