Aliansi masyarakat adat Nabire dalam pertemuan denhan para CPNS DI Nabire – Bumiofinavandu.
Nabire, Bumiofinavandu – Hasil CPNS Kabupaten Nabire Tahun 2018 telah diumumkan Pemkab setempat pada Jumat (21/8). Dan sedikitnya, ada 500 peserta yang dinyatakan lulus dan ratusan lainnya tidak. mereka yang tidak lolos kemudian mempertanyakan tersebut. pasalnya, hasil yang dikeluarkan berdasarkan keputusan Bupati Nabire nomor ; Berikut Hasil Kelulusan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nabire Tahun Anggaran 2019 Formasi 2018 sesuai dengan Lampiran Surat Keputusan Bupati Nabire Nomor : 800 / 2195 / SET. dinilai tidak sesuai dengan hasil 80 20 persen, mereka bahkan telah mengumpulkan beberapa bukti guna mempertanyakan kepada Pemkab setempat.
Hal itu kemudian menarik perhatian aliansi masyarakat adat pesisir Kabupaten Nabire. Aliansi kemudian mengadakan pertemuan dengan puluhan peserta yang tidak lolos guna membahas dan mengumpulkan bukti-bukti untuk disampaikan kepada Pemerintah Daerah.
“Begitu hasil keluar, ada anak-anak pesisir yang datang pada kami dan mengekuh terkait hasil itu. Tapi saya sampaikan bahwa perlu duduk dengan kepala dingin baru bicara,” ujat koordinator aliansi masyarakat Adat pesisir Nabire, Hendrik Andoi dalam pertemuan dengan puluhan peserta yang tidak lolos pada Sabtu petang di Nabire. Sabtu (22/8/2020).
Dengan melihat situasi ini, lanjut Andoi, pihaknya kemudian memfasilitasi pertemuan guna membahas persoalan yang terjadi. Sebab, menurutnya, hal semacam ini harus ada pihak yang mengayomi dan mengarahkan agar jangan sampai terjadi tindakan yang tidak diinginkan.
Peserta pertemuan pembahasan hasil tes CPNS Nabire Tahun 2018 – Bumiofinavandu.
Dirinya menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak dibolehkan membicarakab nasip suku atau peserta tententu, namun akan membahas keseluruhan suku yang termasuk dalam peserta seleksi. Sebab Nabire bukan didiami oleh sku tertentu namun ada Indonsia mini di Kabupaten de gan julukan Kota Emas ini.
“Mereka datang dan mengeluh, maka saya pikir harus ada yang mengarahkan agar tertib. Sebab mereka ini sedang kecewa dengan hasil tes, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, maka kami fasilitasi. Namun perlu saya tegaskan bahwa tidak membicarakan hasil satu suku saja, tetapi semua suku yang ada di Nabire sebagai peserta tes CPNS,” tegas Andoi.
Mengingat ini persolan hampir dialami semua suku, baik pesisir, pegunungan dan pendatang. Sebab, hasil tes yang dikeluarkan oleh Pemkab Nabire dinilai ganjal dan tidak mengakomodir seluruh suku yang ada.
Dia juga menyarankan agar dalam pembahasannya, tidak memunculkan perbedaan-perbedaan antara suku yang satu dan lainnya.
“Saya ingatkan bahwa ini ada masalah adik-adik dengan hasil tes. Jadi tidak ada perbedaan antara suku yang satu dan suku dan lainnya, tapi nasip kalian semua yang kita bahas,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya akan mengumpuklan bukti-bukti ketidak adilan yang dilakukan oleh Pemkab Nabire terkait hasil tes Tahun 2018. Kemudian, Andoi juga mengharapkan agar angan sampai disusupi atau dikaitkan dengan persoalan politik. Namun ini murni kepentingan masa depan generasi muda penduduk Nabire.
“Jadi jangan kita kaitkan dengan masalah lain, terutama politik, ini kita bahas masa depan kalian. Kalau kalian (peserta tes CPNS yang tidak lolos) ada bukti, mari kumpulkan lalu dirangkum dan kita sama-sama akan pertanyakan ke pemerintah daerah nantinya,” saran mantan anggota DPRD Nabire ini.
Dia menilai, hasil CPNS Nabire Tahun 2018 adalah tindak kejahatan yang dilakukan Pemkab. Misalkan, ada peserta yang duga kuat lulus tetapi digantikan kedengan orang lian, terdapat nama yang dobel dalam hasil tes, bahkan disinyalir ada juga nama yang tidak mengikuti tes tetapi bisa dinyatakan lulus/diterima dalam farmasi..
Sehingga, dalam perteman ini akan mengumpulkan bukti-bukti dan pihaknya akan pemertanyakan dalam satu aksi ke pihak pemerintah daerah dan DPRD Nabire beberapa waktu mendatang.
“Jadi nanti setelah bukti-bukti semua sudah dikumpulkan, kita akan cari waktu yang baik dan menyampaikan aspirasi ini kepada DPDR Nabire dan Pemkab. Tentu saya harapkan kita sampaikan dengan kepala dingin, bahwa ini aada malasah jadi jangan sampai kita buat masalah baru,” tutur Andoi.
Salah satu peserta CPNS, Anardo Kawer mengatakan ia dan rekan-rekan senasip sudah mengumpulkan beberapa bukti dan ingin mempertanyakan kepada pemkan Nabire. Namun aliansi telah memfasiltasi pertemuan, maka data-data tersebut akan diberikan. pihaknya tetap sangat mendukung perjuangan yang sedang dilakukan.
Kawer juga menyampaikan keganjalan yang dialaminya bahwa dalam farmasi guru. Bahwa terdapat lima peserta tes termasuk dirinya untuk mengisi farmasi guru SMP. Dan ketika hasil kelulusanya diumumkan, memang ada lima orang peserta sesuai kuota yang disediahkan namun namanya tidak muncul.
“Awalnya kami mau bergerak sendiri, tapi karena ada aliansi yang mau fasilitasi maka kami akan mendukung dengan bykti yang sudah dikumpulkan. Misalnya, farmasi guru SMP diminta lima, lalu saya dan empat teman ikut namun yang lulus memang lima tapi nama saya tidak ada,” tuturnya.
Peserta lainnya, Yohana Misiri mengatakan bahwa dirinya sudah delapan tahun honor di salah satu instansi selama delapan Tahun dan sudah tiga kali mengikuti tes namun selalu gagal.
Akan tetapi, ada hal yang mengherankan dan menjadi pertanyaan adalah, temannya yang baru dua tahun honor tiba-tiba lulus seleksi CPNS 2018 dan dirinya tidak.
“Saya sudah delapan tahun honor, tapi ada teman yang baru dua tahun honor tapi lulus tes. Saya kasih selamat dan tanya bagaimana sampai lulus. Tapi teman saya bilang kakaknya bayar baru lulus. Ini ada dua orang yang mengaku kepada saya,” ujar sarjana S1 keperawatan ini.
Kepala Suku besar Yerisiam Gua, Ayub Kowoi juga mendukung rencana aspirasi peserta untuk disampaikan kepada pemerintah.
“Atas nama suku besar Yerisiam kami dukung. Sehingga hal-hal yang tidak beres dan tidak jujur di tanah ini harus dibasmikan. masa tidak ada satupun anak Yerisiam yag lolos,” kata Kowoi.
Peserta pertemuan pembahasan hasil tes CPNS Nabire Tahun 2018 – Bumiofinavandu.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Nabire resmi mengumumkan hasil kelulusan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi 2018 melalui Keputusan Bupati Nabire Nomor: 800 / 2195 / SET Tentang Penetapan Hasil Kelulusan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nabire Tahun Anggaran 2019 Formasi 2018.
Dilansir dari humas.nabirekab.go.id, Bupati Nabire, Isaias Douw, S.Sos., MAP mengatakan, “Hasil kelulusan ini murni dari pusat tetapi kami kawal agar kelulusannya sesuai kuota 80 Persen Orang Asli Papua (OAP) dan 20 persen Non OAP. Syukur, akhirnya benar-benar 80 persen OAP dan 20 persen non-OAP.”
“Jadi, jumlah keseluruhan kuota untuk Kabupaten Nabire adalah sebanyak 500. Dari jumlah ini, 363 atau 80 persen diantaranya adalah OAP dan 137 atau 20 persen non-OAP.
“Untuk yang non OAP itu mereka yang lahir besar di Nabire, orang tuanya dan mereka yang selama ini mengabdi untuk Nabire dan bidang-bidang langka yang tidak ada pelamar OAP, misalnya Guru Teknik, Guru Agama Hindu, Teknik Sipil, Akuntansi, MIPA, Kedokteran, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Perkapalan, Elektro, Apoteker, Perekam Medis, Pendidikan Matematika, Pendidikan Agama Islam, dan lainnya,” kata Bupati Isaias.
“Memang banyak pengangguran OAP di Nabire tetapi kebanyakan jurusan sama, yakni bidang sosial. Sementara yang dibutuhkan banyak untuk saat ini adalah guru, perawat, dokter dan bidang langka lainnya. Jadi, kalau lulusan sosial itu persaingannya banyak, anak-anak sekolah asli Papua ke depan harus pilih jurusan langka jika ingin menjadi PNS. Kita masih butuh guru, tenaga medis dan juruan langka ke depan,” kata Bupati.
“Kepada mereka yang lulus, saya ucapkan selamat dan kepada mereka yang belum lulus jangan kecil hati, masih ada kesempatan berikut. Jangan patah semangat, persiapkan diri untuk tes berikutnya atau sambil menunggu tes kembangkan sesuatu usaha, beternak atau apa saja yang bisa menghidupi,” kata Bupati Isaias.(Red)
relaxing music
water sounds