Rapat Pembina dan Pengurus Kopena dalam pembahasan penggalangan sumbagan suka rela dari masyarakat untuk banjir Sorong dan Masamba – BumiofiNavandu/Dok Kopena. |
Nabire, Bumiofinavandu – Bencana alam Banjir melanda Kota Sorong, Provinsi Papua Barat pada Kamis (16/7/2020). Bencana yang sama juga terjadi diwilayah Masamba Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yakni banjir bandang pada Senin malam (13/7/2020).
Peristiwa ini menarik simpati masyarakat di Kabupaten Nabire, Papua. Sehingga, melalui salah satu Komunitas yakni Kopena (Komunitas Peduli Nabire), berencana akan menggalang Dana sukarena pada senin (19/7/2020) besok.
“Kami rencana senin besok turun ke jalan galang bantuan sukarela. Mungkin selama seminggu,” ujar Wakil Ketua Kopena, Gerson Lalep via selulernya pada Sabtu. (18/7/2020).
Ia mengatakan, keputusan tersebut telah disepakati oleh para pembina bersama pengurus Komunitas dalam sebuah rapat pada Jumat Malam (16/07).
Sehingga, persiapan turun ke jalan sedang dilakukan Kopena, Seperti spanduk, pemberitahukan atau izin keramaian kepada pihak keamanan serta koordinasi dengan seluruh anggota komunitas.
“Kita lagi mempersiapkan keperluan turun ke jalan,” kata Lalep.
Menurut Lalep, pelaksanaan pengumpulan dana dengan cara mengulurkan kotak kemanusiaan di titik-titik lampu merah. yakni perempatan kusuma bangsa, tugu cendrawasih dan pertigaan pantai Nabire dari pukul 15.00 hingga 18.00 WIT selama seminggu.
Dan seluruh komunitas yang tergabung di Kopena akan dilibatkan, dibantu anggota pramuka dari Saka Bhayangkara Polres Nabire.
“Kami akan bawah kotak amal dengan bertulisan kotak kemanusiaan untuk korban banjir Sorong dan Masamba,” tuturnya.
Lalep mengaku bahwa Kopena menyadari situasional terhadap wabah pandemi corona yang sangat berdampak terhadap ekonomi. Namun bencara yang dialami masyarakat di Kota Sorong dan Masamba juga memerlukan simpati dan empati serta uluran tangan dari sesame, sebagai bagian dari rasa kemanusiaan.
Karena hal tersebut adalah persoalan kemusiaan. Ia juga mengaku pernah bantu masyarakat di Palu karena gempa yang melanda dan banjir bandang di Sentani dengan melakukan aksi serupa.
“Jadi, jumlah pendapatan dari hasil penggalangan akan diumumkan secara terbuka kepada masyarakat. Bahkan, Kami tidak menerima sumbagan lain kecuali uang, karena situasi covid-19. Lalu akan kami berikan kepada masyarakat di sana,” ujarnya.
Sigit Triantoro menyarankan agar komunitas Kopena selalu menunjung tinggi serta mengaja kepercayaan masyarakat dalam melaksanakan aksinya. Dan menjadi contoh serta teladan yang baik, dengan menggunakan masker dan mengikuti protokoler kesehatan sesuai era news normal.
“Dan semua hasil dari pengalangan sumbangan nanti didonasikan kepada korban. Jadi karena kita sudah sepakat maka butuh komitmen serius dan kekompakan tim untuk turun ke jalan,” saran Sigit yang merupakan salah satu Pembina Kopena.(Red)
jazz