Pada 1 – 10 Juli 1997, dilakukan RAIMUNA Nasional VII di Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur, Jakarta. Presiden Soeharto sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka dan Pramuka Utama Indonesia, berkenan membuka acara tersebut.
Sejarah Singkat Raimuna Nasional
Raimuna berasal dari bahasa Ambai, Salah satu Suku di Papua yang mendiami daerah Yapen Timur, Kabupaten Yapen Warropen (Serui) di pantai utara Irian Jaya (Papua). Raimuna merupakan gabungan dua kata yaitu rai dan muna. Pengumuman tentang orang yang disetujui untuk mencapai tujuan tertentu dan telah disetujui bersama. Muna berarti kekuatan jiwa seseorang yang memberi semangat dalam mencapai keberhasilan. Jadi, kata raimuna memiliki arti kumpulan orang yang memiliki kekuatan jiwa dalam mencapai tujuan keberhasilan bersama yang telah disetujui.
Kata “Raimuna” diusulkan oleh almarhum Kak Hofni Sineri pada giat tersebut. Istrinya, pada Rainas IX kemarin mewakili almarhum, untuk menerima Satya Lencana Melati di Upacara Pembukaan Rainas.
Pada awalnya, Raimuna digunakan untuk menggantikan istilah Pertemuan Penegak dan Pandega Putri dan Putra (Perppanitera). Perppanitera sendiri pertama kali dilakukan 21-26 Agustus 1969 di Cimanggis, Kab. Bogor Jabar, dengan bunyi amsal “Upaya Bakti Pertiwi”, artinya kegiatan atau upaya berbakti bagi ibu pertiwi.
Perppanitera ke-2 berlangsung di Bedugul, Bali 14 hingga 23 Agustus 1972. Modelnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan pertama. Hingga pada tahun 1976, dirumuskan penggunaan kata Raimuna sebagai penggunaan istilah Perppanitra.
Raimuna Nasional ke-3 diselenggarakan 14 hingga 24 September 1976 di Karangkates, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Isi kegiatannya merupakan ramuan dari Perppanitera, Pesata Satuan Karya, dan Perkemahan Wirakarya. Tema yang diambil yaitu “Mengembangkan Kepemimpinan Penegak dan Pandega Dalam Membina Persatuan Bangsa untuk Mencapai Cita-cita Kemerdekaan”.
Raimuna Nasional IV diselenggarakan 7 sampai 14 Agustus 1982 dengan moto “Disiplin, Kepemimpinan, Bakti, dan Pengabdian”.
Raimuna Nasional V diselenggarakan 1 hingga 21 Desember 1987 mengambil tema “Belajar, Bekerja, dan Giat Beribadah Modal Pokok Penegak dan Pandega Menjadi Manusia Mandiri”. Selanjutnya
Raimuna Nasional VI diselenggarakan 3 sampai 12 Juli 1992, dengan tema “Disiplin dan Mandiri Menjadi Modal Masa Depan Dalam Ikatan Persatuan dan Kesatuan”.
Raimuna Nasional VII diselenggarakan 1 hingga 10 Juli 1997, yang merupakan penyelenggaraan terakhir di abad 20. Penyelenggaraan Raimuna nasional IV – VII, dilaksanakan di Bumi Perkemahan Widya Mandala Bakti (Wiladatika) Cibubur, Jakarta.
5 Tahun pasca Reformasi 1998
Memasuki babak baru abad 21 juga bergerak roda politik dan sosial masyarakat baru di era reformasi. Sejalan pula dengan berkibarnya otonomi daerah, maka kegiatan raimuna nasional pun mengubah pola pelaksanaan. Untuk diselenggarakanan yang ke-VIII Raimuna Nasional kembali dilaksanakan di daerah. Pada tanggal 12 sampai 21 Juli 2003 bertempat di kawasan Candi Prambanan / Borobudur, DIY / Jateng.
Inilah babak baru penyelenggaraan Raimuna Nasional dengan misi mengembangkan kemampuan dan potensi daerah dalam mengelola kegiatan tingkat nasional.
Demikian pun dalam hal kegiatan banyak sekali inovasi-inovasi baru dalam model-model kegiatan yang diharapkan mampu menyelaraskan diri dengan permintaan remaja dan pemuda saat ini melalui pengembangan multimedia dan teknik informasi.
Pengembangan multimedia dan teknik informasi yang disebarkanaskan dengan berbagai kecakapan hidup (kecakapan hidup) dalam pengemasan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi juga dilakukan oleh pengelola Raimuna Nasional IX pada 27 Juni – 7 Juli 2008, dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka dan Pramuka Utama Indonesia. Selaku tuan rumah adalah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi DKI Jakarta menerima lebih dari 10.000 orang Pramuka Penegak dan Pandega dari seluruh tanah udara.
TUJUAN
Tujuan Raimuna adalah membangun dan mengembangkan persaudaraan dan persatuan di antara para pemimpin Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta menyediakan bagi mereka kegiatan-kegiatan kreatif, rekreatif dan produktif yang mendukung edukatif.
SASARAN
Sasaran Raimuna adalah agar setelah mengikuti Raimuna, para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dapat meningkat takwanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan rasa bertanggung jawab dan rasa cintanya terhadap Nusa dan Bangsanya serta juga meningkat kemantapan mental, fisik, perasaan, perasaan, dan perasaan Kepercayaan kepada dirisendiri.memperoleh pengalaman tambahan, keterampilan dan sahabatnya.
FUNGSI
Raimuna adalah sarana untuk: membina dan mengembangkan mental fisik, pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan pengalaman Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, membina dan mengembangkan kepemimpinan, mengelola organisasi dan kegiatannya, memberi kesempatan dan mendukung untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk membantu juga menambah pengalaman pertemuan, pertemuan pertemuan besar dari, oleh dan untuk para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, di bawah bimbingan dan pengawasan Pembina, serta tanggung jawab Kwartir atau Kortan yang diperlukan, perlu bantuan pembangunan, pandangan, dan kecakapan antara para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, membiasakan hidup bersama dan bergotongroyong, serta menanamkan sifat meminjamkan dan setia kawan.
PENYELENGGARAAN
Penyelenggara Raimuna adalah: Kwartir Nasional untuk Raimuna tingkat nasional (Raimuna Nasional diadakan 1 kali dalam waktu 4 tahun). Kegiatan di Raimuna Nasional berisikan juga kegiatan pesta kerja dan kegiatan bakti di masyarakat.Kwartir Daerah untuk Raimuna tingkat daerah (Raimuna Daerah dilakukan 1 kali dalam 3 tahun) Kwartir Cabang untuk Raimuna tingkat cabang (Raimuna Daerah diadakan 1 kali dalam 2 tahun) Koordinasi Raimuna tingkat kecamatan (Raimuna Kecamatan diadakan 1 kali dalam 1 tahun)
PELAKSANA
Penyelenggara Raimuna adalah: Pelaksana Raimuna adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, dengan dewan Kerja Penegak dan Pandega sebagai koordinator inti, sedangkan para Andalan, anggota Majelis Pembimbing, Pelatih Pembina dan Pembina bertindal sebagai pelindung, anggota dewan, penasehat dan pendamping. Pelaksana Raimuna tersebut dalam Pt. 6a. di atas disusun dalam panitia-panitia. Jumlah anggota dan jenis panitia harus didasarkan pada efisiensi, kebutuhan, kebutuhan, dan persyaratan yang akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kegiatan Raimuna. Panitia-panitia sebagai pelaksana untuk mengatur, mengendalikan dan meminta seluruh pelaksanaan Raimuna termasuk dana, perlengkapan, alat dan fasilitas. Pelaksana bertanggung jawab kepada Kwartir atau Kortan yang diterima.
KEGIATAN DALAM RAIMUNA
Penyusunan acara kegiatan di Raimuna bersumber pada nilai-nilai: filsafat Pancasila dan agama, jiwa perjoangan 1945, persahabatan dan kekeluargaan, pembangunan ekonomi, sosial dan teknologi, seni budaya, kesehatan, kesejahteraan, dan kelestarian lingkungan hidup, keamanan dan keinginaniban masyarakat , adat-istiadat dan tata susila, kepemimpinan dan kewiraswastaan.
Segala kegiatan dalam Raimuna perlu disesuaikan dengan: aspirasi pemuda-pemudi Indonesia pada umumnya, kebutuhan, kebutuhan dan kemampuan para Penegak dan Pandega, kebutuhan dan kebutuhan masyarakat lokal.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dalam Raimuna dilaksanakan: penerapan sistem di antara prinsip dan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan. Pembantu Raimuna adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, dengan dewan Kerja Penegak dan Pandega sebagai koordinator, sedangkan para Andalan, anggota Dewan Pembina, Pelatih Pembina dan Pembina bertindal sebagai pelindung, anggota sidang, penasehat dan pendamping. Pelaksana Raimuna tersebut dalam Pt. 6a. di atas disusun dalam panitia-panitia. Jumlah anggota dan jenis panitia harus didasarkan pada efisiensi, kebutuhan, kebutuhan, dan persyaratan yang akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kegiatan Raimuna. Panitia-panitia sebagai pelaksana persetujuan untuk implementasi, Menguasai dan mengendalikan seluruh Raimuna termasuk dana, perlengkapan, alat dan fasilitas. Pelaksana bertanggung jawab kepada Kwartir atau Kortan yang diterima.(Red, Berbagai Sumber)