Yankes Dinas Kesehatan Nabire damping akreditasi PKM Yaro



Nabire, Bumiofinavandu.Id – Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire, melalui Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) melakukan pendampingan akreditasi di Puskesmas (PKM) kampung Yaro, Distrik Yaro, Kabupaten Nabire.

Kepala bidang (Kabid) Yankes, Ary Rumainum, Kamis (01/07/2020) mengatakan, terdapat tiga poin utama dalam akreditasi yaitu, administrasi, UKP (Unit Kesehatan Perseorangan) dan UKM (Unit Kesehatan Masyarakat).

Bacaan Lainnya

“Pendampingan ini dititik beratkan pada tiga poin utama untuk menuju akreditasi,” ujar Rumainum.

Dijelaskan Rumainum, administrasi berhubungan dengan surat menurat, SOPnya, tata naskahnya serta manajeman. Sementara untuk UKPnya adalah bagaimana dengan tata cara pasien atau orang datang berkunjung ke puskesmas untuk dilayani petugas dan keselamatan pasien. Ini lebih menitik beratkan kepada pelayanan perorangan atau pasien.

“Sementara untuk UKMnya adalah bagaimana peran serta masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. seperti posyandu, kelompok dasawisma, tanaman obat masyarakat,”jelas Rumainum.

Rumainum menilai, untuk persiapan puskesmas sendiri sejauh ini jika dinilai dari segi SDM di puskesmas tersebut masih kekurangan. yaitu tenaga medis berdasarkan kwalifikasi jurusan pendidikan masih sangat kurang bahkan ada beberapa tenaga yang belum ada, seperti kesehatan lingkungan.

Kemudian sarana prasarana yaitu, masing-masing program harus memiliki ruangan tersendiri. Namun bila ditunggu sampai ada bangunan tidak mungkin juga, karena membutuhkan biaya yang sangat banyak.

“Jadi kita dorong dulu untuk akreditasi. Kemudian hal lain akan dibenahi pelan pelan,” ujar Rumainum.

Kepala Puskesmas (Kapus) Yaro, Rosmawati Samosir mengatakan untuk menuju akreditasi sesuai pendampingan dari Dinas, maka pihaknya perlu melengkapi tiga faktor utama yakni administrasi, UKP (Unit Kesehatan Perseorangan) dan UKM (Unit Kesehatan Masyarakat).

Namun menurutnya, masing-masing program harus memiliki ruangan. Tetapi saat ini terdapat dua program yang menempati satu ruangan. Pihaknya juga belum memiliki ruangan untuk dokter dan Tata Usaha.

“Jujur untuk akreditasi kami masih berat. Kami akan berupaya untuk melengkapi kekurangan yang ada. jadi utamanya sarana prasarana dan SDM ini yang kita sangat kekurangan,” tutur Samosir.

Samosir melanjutkan, puskesmas yang dipimpinnya saat ini baru memiliki delapan ruangan. Jika untuk memenuhi akreditasi, maka pihaknya masih membutuhkan beberapa ruangan lagi yakni ruangan Promosi Kesehatan (Promkes) ruangan gizi, ruangan kapus, ruangan admin.

Selain itu, jumlah tenaga kesehatan sebanyak 27, namun hanya 25 yang aktif sementara dua lainnya kurang jelas alias malas masuk puskesmas (malas kerja). Sementara status jumlah keseluruhan dari ke-27, ada tiga honorer Pemda (yakni PTT). honor magang ada empat termasuk satu dokter, dan sisahnya PNS.

“Banyak ruangan yang tidak ada, jadi itu kendalanya,” lanjutnya.

Masih menurut Samosir, peran serta masyarakat juga sangat minim bahkan tidak ada sama sekali seperti kepala kampung. dan hingga saat ini Kapus belum bertemu Kakam walaupun sudah bertugas hamper setahun.

Dia berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk dapat mengalokasikan dananya guna memenuhi kebutuhan akreditasi, terutama dalam menunjang sarana dan prasarana, setidaknya tambahan pembangunan ruangan.

“Dan juga peran serta masyarakat dan aparat kampung dalam menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas ini sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” harapnya.(Red)

PHP Dev Cloud Hosting

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar